Part 27

6.9K 333 1
                                    

Lili akhirnya sedikit melunak pada Ando dan tidak lagi berkata ketus. Wanita itu kembali cerita dan malu-malu ketika Ando menggodanya.

Malam ini keduanya sambil bercanda. Mengobrol dan menonton televisi bersama.

"Harusnya Arga dan Raga tidak usah ikut dan kita titipkan saja pada temanmu Kiara," tukas Ando sambil merangkul Lili.

Mendengar hal itu, Raga seolah mengerti tiba-tiba saja mengerang marah dan memukul Papanya.

Lili tertawa lepas melihat hal itu, mengundang Ando melakukan hal yang sama.

"Tuh Raga jadi marah kan Mas, kamu sih berniat meninggalkannya ...."

"Biar saja," jawab Ando dengan mudahnya. "Anak bawel yang hobi berceloteh bahasa bayi dan membuat orang kesal harusnya memang ditinggalkan," lanjut Ando sambil mengangkat Raga ke atas kemudian menggelitiknya sampai tertawa lepas.

"Aaaaa ... apapa! ahat papaa mammaaa ... aaaaaa!" celoteh Raga ditengah tawanya lepasnya.

"Astaga air liurnya sampai muncrat, apaan ini Raga ketawa sampai keluar liur, padahal kamunya kan pecinta kebersihan," ucap Ando berhenti menggelitit Raga dan mengusap air liur Raga dengan mengunakan ujung dress yang sedang dipakai Lili.

Melihat hal itu Lili langsung membulatkan matanya dan balas berusaha mengeluarkan ingus dari hidungnya yang tidak mampet sama sekali. Tidak ada yang keluar sama sekali, tapi Lili tetap saja langsung mengelap hidungnya pada ujung kaus rumahan yang Ando kenakan.

Ando tidak terganggu akan hal itu dan malah tersenyum aneh kemudian menggoda Lili.

"Jangankan air ingus air liur mu pun sudah sering aku seka menggunakan pakaianku ini Sayang. Sewaktu-waktu ketika kamu tidur dan ileran, akupun sudah sering mengelapnya sampai kering, sehingga kamu bisa tidur nyenyak sepuasnya.

Lili merona malu dan cemberut. "Apaan sih Mas, aku mana pernah begitu!" seru Lili tidak terima.

"Pernah Kelinci Nakal. Sering malah," jelas Ando bersikeras.

"Kapan? Seingatku aku tidak pernah begitu!" elak Lili.

"Kamu mana ingat, pas kamu ileran kamu sedang tidur!" seru Ando.

"Kamu bohong Mas, selama ini aku tidak pernah begitu. Bahkan dua tahun tinggal sekamar dengan Kiara, dia nggak pernah ada protes aku ileran."

"Yailah, kamunya ileran cuma untuk menyusahkan ku bukan orang lain. Aku pun berpikir kamu ileran di saat tidur untuk menciptakan suasana romantis," goda Ando tersenyum miring.

Lili memanyunkan bibirnya. "Romantis dari mana itu yang ada menjijikkan tahu!"

Ando tidak tahan lagi dan melepaskan tawanya. "Baiklah, aku hanya bercanda sayang. Kau tidak pernah ileran kok, jadi jangan cemberut lagi."

"Amma!" ucap Arga singkat menyela.

"Tuh Arga juga bilang apa yang?!" celetuk Ando.

"Nggak bilang apapun, perasaan Arga cuma memanggilku," kata Lili sambil meraih Arga dan menciumnya. "Papa kamu ngeselin ya, Ga. Suka sekali membuat Mama kesal," adanya pada putra tertuanya.

"Kesal apa kesal?" Goda Ando Lagi.

"Ihh, Mas!"

"Iya Sayang. Kamu kenapa mau Mas cium?" lanjut Ando menggoda Lili sampai pipi wanitanya itu memerah.

"Nyebelin deh, huhh! Kalau sama Raga aja nawarinya beliin mainan baru. Giliran aku malah ciuman, mana asik itu!!"

"Nggak asik tapi enak kan?"

Bukan Ex Husband [End]Where stories live. Discover now