Part 6

9.2K 512 3
                                    

Lili masih tertidur menjelajah dalam alam mimpinya ketika rasa dingin tiba-tiba menariknya untuk tersadar. Begitu kedua kelopak matanya terbuka, wanita itu terkejut dengan air yang membasahi tempat tidur dan juga dirinya.

Lili menoleh dan menemukan jika Andolah yang baru saja melakukannya. Pria yang khas dengan tatapan tajamnya itu bahkan masih memegang ember yang telah kosong dan saat ini menatap penuh kegeraman pada Lili.

"Bangun!" ucap Ando singkat sambil mengeram menatap sinis Lili.

Namun Lili yang baru mendapatkan kesadarannya tak langsung mengiyakan perkataannya, mengakibatkan Ando menjadi marah dan melampiaskannya dengan melempar ember yang tidak bersalah dengan penuh tenaga sehingga pecah.

Menyaksikan hal itu, Lili segera meringis ngeri dan berusaha untuk kabur dari sana. Akan tetapi tiba-tiba saja dia merasa jika tubuhnya terasa remuk dan nyeri, sehingga membuat pergerakannya terbatas.

Baru saja ingin bangkit dari tempat tidur, Lili merasakan kepalanya pusing luar biasa. Dengan reflek dia memegang kepalanya yang terasa mendera sakit. Lili memejam sebentar untuk menahan sakitnya, tapi begitu membuka mata tiba-tiba Ando sudah tepat didepannya.

"Aaarrgh! Sakit," ringis Lili saat merasakan jemari besar milik Ando mendarat dan mencengkram rahangnya.

"Aku tahu, karena itulah kamu harus merasakannya!" geram Ando.

"Kenapa, apa salahku?" cicit Lili menahan rasa sakitnya.

Ando menyeringai sinis. "Jangan pura-pura bodoh Kelinci Licik, kau banyak melakukan kesalahan kepadaku!" Adong bersedih lantas menghempaskan Lili dengan kasar.

Tak tahan dengan perlakuan tersebut air mata Lili yang sudah mengenang pada pelupuk matanya segera terjun membasahi pipinya.

Namun hal itu tak lantas menggerakkan hati Ando untuk iba. Bukannya kasihan, dia malah menatap jijik pada Lili.

Tak berhenti di sana, pria itu segera menangkup pipi Lili kembali kemudian menariknya kasar agar mengikutinya.

Lili yang tak mampu melawan, hanya menangis menahan rasa sakitnya. Wanita itu pasrah dibawa oleh pria yang pernah menikah dengannya itu. Sambil berjalan terseok-seok, Lili menahan selimut yang menutupi tubuhnya agar tidak terjatuh.

Ternyata Ando mengiring Lili masuk ke dalam kamar mandi dan segera mengguyurnya dengan air dingin. Setelahnya pria yang kehilangan akal sehatnya itu memaksa Lili berendam dalam bathup yang sudah terisi beberapa bongkahan es besar didalamnya.

Sontak saja hal itu membuat Lili menggigil dan memohon ampun. Setelah Lili lemah dan hampir kehilangan kesadarannya barulah Ando berhenti dan pergi dari sana begitu saja.

Lili segera berusaha keluar dari sana dengan sisa tenaga yang dimilikinya. Berusaha keras keluar dari kamar mandi, kemudian menjangkau selimut tebal dalam lemari untuk membalut tubuhnya yang teramat kedinginan.

Wanita berkulit putih itu gemetaran memeluk tubuhnya sambil terisak pilu membayangkan kejadian beberapa saat yang baru saja menimpanya.

Terbersit rasa penyesalan dalam dirinya kembali ke kota yang sama di mana Ando berada.

Lili sebelumnya memang sudah menduga jika Ando pasti balas dendam kepadanya, tapi dia tak menyangka jika pria itu akan sekejam ini.

Lili pikir jika Ando mungkin hanya akan mempermainkan emosi dan bagian terburuknya memperbudaknya. Namun, semua penyiksaan yang dilakukan oleh pria itu sejak semalam membuatnya bingung tak menyangka.

Bagaimana bisa pria berwibawa yang terkenal penyayang walaupun pengekangan itu, berubah jauh menjadi berengsek tak mempunyai hati?

Apakah kehilangan harta yang dicuri membuat moralnya serusak itu?

Bukan Ex Husband [End]Where stories live. Discover now