Prolog

27.1K 942 4
                                    

Cahaya matahari pada pagi hari mulai terik memancarkan sinarnya yang mengintip dari balik tirai gorden jendela sebuah kamar. Cahaya tersebut jatuh tepat pada kelopak mata yang tertutup sehingga mengakibatkan empunya terganggu dan terbangun.

"Aaarrggh ...." Seorang wanita yang baru saja membuka matanya langsung saja meringis nyeri tak kala rasa sakit menggrogoti tubuhnya.

Wanita itu belum sadar sepenuhnya dan terus mengerjap mengamati tempatnya bangun ternyata adalah sebuah kamar asing yang tidak dikenalinya.

"Aku di mana?" Celetuknya sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut nyeri.

Ia mencoba bangkit dari tidurnya berusaha duduk, namun alangkah kagetnya ia manakala selimut yang menyelimuti tubuhnya melorot memberlihatkan tubuhnya yang ternyata tidak mengenakan sehelai benang pun.

Sontak wanita itu kaget memelototkan matanya, syok menyadari keadaannya yang sedang tidak mengenakan busana sama sekali.

Kilasan ingatannya tentang malam sebelum ia terbangun dalam keadaan tersebut, membuat pelupuk kedua bola matanya menghasilkan air mata yang mengalir tiba-tiba.

"Tidak-Tidak, bagaimana ini bisa terjadi? Aaarrggh ... bagaimana aku akan berakhir seperti ini, hikss-hikss!!" Ia terisak menyaksikan kehancurannya.

Satu-satunya harta berharga yang dimilikinya kini sudah terampas dan kini dia bukanlah gadis lagi. Mengetahui fakta tersebut wanita itu makin terisak kencang merasakan dadanya berdenyut nyeri juga terasa begitu sesak. Oh, bagaimana bisa kehormatannya sebagai perempuan dan sudah dijaganya selama bertahun-tahun dengan mudahnya dirampas dalam semalam dan ia bahkan masih ingat kejadian tersebut dengan jelas.

"Tidak!! Aaarrggh ...."

"Kamu berisik sekali." Ando keluar dari balik pintu kamar mandi dengan sebuah handuk yang melilit dipinggangnya.

Membuat wanita yang masih di tempat tidur menoleh dan dengan cepat menarik selimutnya yang melorot.

"Aku sudah melihatnya bahkan merasakannya." Ando berkata datar tanpa merasa bersalah.

Hal itu mengakibatkan wanita yang yang masoh terisak sambil meratapi nasibnya tak ayal segera melemparkan bantal ke arahnya.

"Bajingan, dasar brengsek!! Pergi kamu, sana keluarlah ...." Usir wanita tersebut dengan murka seraya melempari Ando dengan bantal.

"Ini kamarku, kenapa aku harus keluar?"

Wanita itu kehilangan kata, ia diam tak menjawab. Kemudian menarik keseluruhan selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia berusaha bangkit untuk kedua kalinya dan berusaha keras agar bisa menapakkan kakinya kelantai. Sambil merintih menahan rasa sakit pada tubuh dan hatinya, wanita itu memungut pakaiannya yang tercecer di sekitar.

Hal itu tak lupus dari perhatian Ando yang menatap dengan pandangan sulit diartikan.

"Maafkan aku, Nona. Tetapi aku sungguh tidak bermaksud melakukan hal itu terhadapmu."

"Kamu pikir pemintamaafanmu berguna, bisa mengembalikan apa yang sudah kamu rampas? Apa kamu bisa mengembalikan kondisiku seperti semula, hah?!!" Bentaknya dengan marah diselimuti kekecewaan terhadap dirinya sendiri. "Jawab aku, katakan apakah kamu bisa mengembalikan apa yang sudah kamu rampas dariku? Katakan, hah!!"

Ando menghela nafas dan berkedip dengan perlahan sebelum menatap dalam ke arah kedua bola mata wanita tersebut.

"Aku tidak bisa mengembalikannya, tetapi aku bisa mempertanggung jawabkannya. Katakan berapa yang kamu inginkan?"

"Sialan! Kamu pikir aku jalang, hah?!!"

"Baiklah kalau begitu aku akan bertanggung jawab dengan cara menikahimu," putus Ando serius dan meyakinkan.

Hanya saja wanita yang baru saja ditidurinya malah menatap sinis serta menolaknya dengan tak kalah tegas.

"Aku tidak sudih menjadi istri dari bajingan sepertimu."

***

2 tahun kemudian ....

Ando masih ingat jelas penolakan keras yang dilakukan oleh istrinya saat itu, istrinya tidak menerima uangnya bahkan menolak mentah-mentah lamarannya.

Namun bukan Ando Adiwiryawan namanya jika tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk menikahi wanita itu setelah merampas kesuciannya tanpa merasa menyesal. Mereka berhasil menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga yang cukup menyenangkan. Hampir seperti pasangan seperti umumnya. Walau ada masalah mereka menghadapi dan berhasil kembali seperti semula. Tidak ada cinta, tapi pernikahan mereka bisa dikatakan baik dan berhasil.

Hanya saja hal tersebut tak berselang lama, ketika istrinya itu tiba-tiba saja menghilang dan membawa separuh hartanya. Semuanya mulai berubah dan Ando mulai menyesal memperlakukan wanita yang berstatus sebagai istrinya itu dengan baik. Dia menyesal selama ini telah melunak dan berbaik hati, sehingga wanita itu menjadi seberani itu kepadanya.

Dendam serta kebencian mulai tumbuh dan Ando berjanji pada dirinya sendiri takkan melepaskan istrinya itu. Tak ada ampunan dan yang ada hanyalah pembalasan dan hukuman.

"Apa yang kau pikirkan Dude? Apakah masih tentang masalah istrimu yang melarikan uangmu?" Terka Daren rekan kerja sekaligus teman dekatnya.

"Tutup mulutmu atau kupatahkan lehermu!"

"Hei, mereka-mereka itu memang telah merampas uang-uangmu Dude!" Seru Daren melanjutkan kalimatnya tanpa takut membuat Ando kesal. Sial Daren memang suka memancing amarah seseorang dan berbuat masalah

Ah ya, perkataan Daren tidak salah. Setelah ditinggalkan isterinya, Ando kembali menikah untuk dua kalinya.

Menikahi dua wanita berbeda, namun kelakuannya sama saja.  Sama-sama kabur dan mencuri sebagian hartanya. Hal itu bahkan sampai mengakibatkan Ando terpuruk andai saja ia tak sigap dalam mengatasi situaai yang ada.

Ando kembali berjaya dan pria itu malah makin kaya. Meskipun begitu Ando masih menyimpan dendam pada kedua orang wanita yang pernah dinikahinya, terutama kepada wanita pertama yang pernah jadi istrinya.

Entah karena apa, Ando tidak pernah melupakan isteri pertamanya itu. Bahkan setelah ia menikah kedua kalinya dan setelah dua tahun berlalu, Ando masih memikirkan segelanya tentang istrinya yang pertama itu.

Ya, dia memang tidak pernah bercerai dengan wanita pertama yang dinikahi olehnya, berbeda dengan wanita kedua yang telah mencuri sebagian hartanya, setelah menemukan wanita itu, Ando langsung menceraikannya. Ando bahkan tak segan menyeret wanita tersebut ke rana hukum. Ando menuntut isteri keduanya yang sudah jadi mantan isterinya itu mendekam ke dalam penjara sehingga terkurung di sana sampai sekarang.

Sementara isteri pertamanya yang tak kunjung ditemukan olehnya membuat Ando kesal dan terus memikirkannya. Ando tak sabar menghukum dan membalaskan dendamnya. Setelah kebaikan dan perhatiannya, tapi wanita itu malah kabur dengan pria lain dan mencuri hartanya. Ando bersumpah, sekali ia mempunyai kesempatan menemukan wanita itu maka dia takkan melepaskannya. Ando akan menyiksanya dalam siksaan terburuk sampai mungkin Ando terpuaskan dengan jeritan rasa sakitnya.

"Kelinci kecilku yang manis, tapi licik. Kau takkan pernah bisa lepas dariku dan tak lama lagi kita pasti akan bertemu. Aku yakin kau pasti sudah teramat merindukanku dan juga merindukan kurunganmu!! Akan aku pastikan kau air matamu mengering sampai kau tak bisa menangis lagi!!"

▪︎
▪︎
▪︎
▪︎

~000~
Start on Wattpad
19-Maret-2021

B U K A N E X H U S B A N D

Writing by SAIYAARASAIYAARA

Copyright 2021

Bukan Ex Husband [End]Where stories live. Discover now