13 [Mereka Kembali]

219 160 39
                                    

Perasaan baru kemaren Senin, eh... ketemu sama Senin lagi.  Wkwkwk... gambar di atas kayaknya mewakili perasaan klean hari ini, deh.

Tapi, tapi klean semua jan gundah gundala, karena hari ini RAFALEON sudah siap menghibur klean.

Gak ada teka-tekinya, kok, sumpah. Baca aja, deh dari awal sampe akhir.



"ASTAGFIRULLAH!! Kalian berdua ngapain?!!" Aldo terkejut ketika melihat sahabatnya yang tengah beradegan sensual dengan sepupunya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"ASTAGFIRULLAH!! Kalian berdua ngapain?!!" Aldo terkejut ketika melihat sahabatnya yang tengah beradegan sensual dengan sepupunya.

Menyadari hal itu, Nada langsung menjauh dan melepaskan kedua tangannya dari leher Leon. Beda halnya dengan Leon, ia masih duduk bersila dengan ekspresinya yang datar.

"Kita berdua enggak macem-macem, kok. Gue cuma mau obatin lukanya dia aja," jawab Nada panik. 

"Tapi tadi, kok gue denger ada suara ah ah ah, ya?" tanya Robin polos.

"Itu dia yang kesakitan, karena gue tekan-tekan," jawab Nada semakin meliarkan. pikiran keempat sahabat Leon. 

"Kalo mau obatin bibir, kenapa jadi celana lo yang basah?" Dillo bertanya seraya menunjuk celana Leon yang basah tepat di bagian dedeknya Leon.

Nada tak mampu menjawab pertanyaan Dillo yang mulai menyelidik. Salivanya tak bisa ditelan lagi, karena ludahnya kehabisan stok. 

"Iya, tadi netes-netes," jawab Nada semakin polos, tetapi tidak sepolos pikiran Alan.

"Emang tadi lo sempet ngocok-ngocokin?" tanya Alan. Tangannya memperagakan seperti orang mengocok. Mengocok botol maksudnya.

"Maksud, lo?"

"Netes doang? Enggak sampe muncrat, Nad?" Robin menimpali pertanyaan Alan. 

"Emang kalian pikir, gue ngapain dia HAH?!!" hardik Nada, kembali menjadi Nada Jovanka Azalea seutuhnya.

Tak ada yang berani menjawab atau bertanya lagi ke Nada setelah hardikannya menggema di UKS. Sedangkan Leon hanya tersenyum tipis, namun terkesan sinis saat melihat ekspresi Nada dengan pipinya yang mulai memerah, karena tersipu malu. 

Namun terlepas dari kepergoknya mereka berdua, ada suatu hal yang menjanggal. Gorden hijau yang dibuka Aldo tadi, tak ditutup kembali. Sehingga posisi erotis Nada bersama Leon dapat dipergok juga oleh tiga perempuan yang mengintip di pintu UKS. 

"Lo enggak boleh tinggal diam aja, Cla," ucap Rania dari belakang Clafita. 

"Kalo gue jadi lo pasti udah gue labrak, tuh bocah!" Friska mengompori suasana.

Mendengar saran dari kedua sahabatnya, dahi Clafita langsung mengernyit. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun. Karena responsnya sudah diwakilkan oleh senyuman sinis dari bibirnya yang ranum.

RAFALEONDonde viven las historias. Descúbrelo ahora