Part 30 - Dia Pergi

118K 13.8K 6.3K
                                    

Hai, hai aku balik lagi bareng Jihan dan Haikal. Ada yang kangen?

Cek semangat dulu. Ketik Aaaaaaaa👉

Udah pada makan belum?

Spam nama Jihan 👉

Spam nama Haikal 👉

Spam nama Niken 👉

Spam PEMERAN UTAMA 👉

Jangan lupa komentar yang banyak disetiap paragraf.

Happy reading ❤

Hilangku tak dicari.
_____


Aku pamit.

Haikal menemukan tempat makan berwarna abu-abu di atas meja kerjanya. Ada catatan kecil di atas tempat makan itu. Dari Niken.

Saat di mana aku tahu kamu cinta seseorang selain aku, aku baru sadar bahwa aku benar-benar kehilangan kamu. Aku tidak marah, hanya terluka saja. Nanti juga sembuh.

Pesan kecil dari Niken menyentuh hati Haikal. Sentuhan yang membuat sesak.

Saat berangkat kerja pagi ini Haikal tidak menemukan keberadaan Niken di rumahnya. Laki-laki itu kira Niken telah pergi ke kampus terlebih dahulu. Ternyata Niken kabur.

Haikal meremas catatan kecil dari Niken. Ia buang kesembarang arah. Entah kenapa Haikal merasa jahat sekarang.

Tangan Haikal bergerak membuka tempat makan yang Niken berikan. Hanya nasi goreng sederhana, makanan yang sejak dulu sering Niken masak untuknya. Dan mungkin ini akan menjadi yang terakhir.

Darah Haikal berdesir untuk sesaat.

Ponsel Haikal yang berada di atas meja kerja bergetar. Ada panggilan masuk dari Sang Ibu, Lily.

"Haikal, Niken pergi dari rumah. Kamar dia kosong. Cari dia Haikal. Niken nggak punya siapa-siapa lagi selain kita."

Lily terisak sedih.

Haikal menundukkan pandangan. Menyorot tanpa makna pada bekal pemberian Niken. Membanyangkan Niken yang pergi entah ke mana membuat perasaannya tak karuan. Terlunta-lunta tanpa tujuan.

Apa perempuan itu mampu?

Bagaimana kalau Bams menemukan Niken, lalu menyakitinya?

"Cari Niken, Haikal. Kasihan dia." Lily terus terisak.

"Ma," lirih Haikal tak tahu harus berbuat apa.

"Niken pergi karena kamu, kan? Kamu apakan dia, Haikal? Apa kamu nggak kasihan pada Niken?" Lily menghakimi.

Wajah Niken terbayang dalam benak Haikal. Perempuan yang sudah Haikal kenal sejak kecil telah ia sakiti hatinya kemarin.

Tangisan Lily semakin menjadi. "Cari Niken, Haikal!"

"Iya, Ma. Aku cari Niken."

Haikal mematikan sambungan telpon itu. Kepala Haikal mendadak sakit, bingung harus berbuat apa untuk memperbaiki semua kekacauan yang ada.

Haikal kembali bergutat pada ponselnya. Menghubungi Niken berulang kali. Tersambung, tapi tak diangkat. Haikal semakin frustasi.

"Di mana Niken?" tanya Haikal to the point. Dia memilih menghubungi Bams.

Pemeran UtamaWhere stories live. Discover now