Part 15 - Teruskan Saja

101K 11.7K 1K
                                    

Hai, hai aku balik lagi bareng Haikal 😊 Terima kasih banyak buat antusiasnya untuk cerita ini. Kalian luar biasyaaaa❤

Cek sound dulu. Coba ketik Aaaaaaa 👉

Ada yang kangen Haikal?

Udah pada mandi belum?

Spam nama Haikal 👉

Spam nama Jihan 👉

Spam nama Niken 👉

Happy reading ❤

I know i'm not the only one.
_______

"Nomor rekening kamu masih yang lama, kan?" Begitu pertanyaan Haikal saat tadi sampai di depan gerbang kos Jihan.

Berulang kali Jihan menatap angka yang tertera pada rekeningnya. Menghitung ulang jumlah nol yang ada. Jihan tidak pernah memiliki saldo sebanyak ini sebelumnya, Haikal benar-benar memberikan uang 80 juta yang Jihan minta.

Harus dengan apa Jihan membayar ini semua? Semoga semua tetap baik-baik saja ke depannya.

Keesokan harinya Jihan berangkat ke kantor tidak dengan tangan kosong. Hari ini dia membawa bekal, ya, untuk Haikal sebagai ucapan terima kasih.

Jihan teringat kata-kata Niken bahwa Haikal suka nasi goreng masakan Niken. Dan selama mereka pacaran Jihan tidak pernah memasak untuk Haikal.

"Cieee, yang hari ini bawa bekal," goda Alvian ketika Jihan memasuki ruangan divisi marketing.

Jihan mendelik kesal. "Berisik! Gue lagi penghematan."

Tidak mungkin Jihan mengaku bahwa bekal ini untuk Haikal. Bisa digoda habis-habisan dia.

"Pak Haikal udah datang?" tanya Jihan pada Mei.

"Cieee, yang nyariin mantan," goda Alvian lagi sambil tertawa tidak jelas.

"Ada yang nyariin saya?" Disaat bersamaan Haikal baru saja tiba.

Sial, maki Jihan.

"Tadi saya dengar ada yang nyariin mantan," kata Haikal dengan wajah tanpa dosa.

"Bukan saya, Pak!" sahut Jihan yang berusaha untuk tetap tenang.

"Saya tidak bilang kamu," debat Haikal.

Wajah Jihan semakin memerah. Sementara Haikal mengambil langkah menuju ruangannya sendiri, fokus Haikal kini tertuju pada ponselnya. Haikal sepertinya sedang berbalas pesan dengan seseorang.

"Pak Haikal, terima kasih untuk yang tadi malam," ungkap Jihan sambil menggenggam erat rantang bawaannya. Berikan tidak, ya?

Ucapan Jihan menghentikan langkah Haikal.

"Habis ngapain tadi malam?!" tanya Alvian heboh. Anak-anak divisi marketing juga ikut bisik-bisik heboh.

Habis ngutang! jawab Jihan dalam hati.

Haikal menoleh pada Jihan dengan tatapan tajam. "Urusan kita belum selesai," katanya.

"Kira-kira siapa yang belum move on di sini?" bisik Mei pada Mutia.

Mutia yang meja kerjanya bersebelahan dengan Mei segera menggeser kursinya untuk lebih dekat. "Jihan sih kayaknya."

Mei mengangguk, pertanda dia setuju dengan pendapat Mutia.

"Jihan, lo ke mana aja, sih?" Anita muncul dengan wajah panik.

"Kenapa?"

"Lo lupa hari ini ada janji temu sama manager Kiki Febian?"

Pemeran UtamaWhere stories live. Discover now