Part 3 - Niken Mutiara Safira

116K 13K 1.1K
                                    

Hai, hai aku balik lagi. Masih ada yang baca cerita ini?

Say hi dulu dong 👉

Spam ❤ nya di sini 👉

Kalian jomblo? 👉

Kalian suka KPOK gk?

Atau suka Haikal?

Baca doa dulu sebelum baca
Happy reading ❤

Seseorang yang memahamimu jauh lebih berharga dari pada dia yang hanya sekedar mencintaimu.
____

Gue butuh uang!

Niken membaca pesan yang dikirim seseorang padanya. Dengan tangan setengah gemetar Niken kembali menyimpan ponselnya ke dalam tas. Perasaan takut datang tanpa diminta setiap kali ia menerima pesan dari seseorang ini.

"Harusnya kamu nggak perlu datang ke sini." Haikal menghampiri Niken yang bersandar di badan mobil putih milik Niken sendiri.

Niken tersentak kaget dengan ekspresi wajah bingung. Respons perempuan itu terlalu berlebihan, persis seperti orang ketakutan.

"Kenapa?" Haikal tahu ada yang tidak beres dengan Niken. Dia terlalu mengenal Niken. Ingat, mereka sudah saling mengenal sejak kecil. Bahkan pernah memiliki hubungan khusus lima tahun lamanya.

"I'm fine." Niken tersenyum paksa.

Sore ini Niken sengaja datang menjemput Haikal ke kantor. Tadi pagi Haikal berangkat kerja menggunakan gocar karena sejak kemarin mobilnya masuk bengkel. Niken tahu tentang itu makanya menawarkan diri untuk menjemput.

"Jangan bohong! Kamu ada masalah apa?"

"Bams minta uang lagi," jawab Niken sedih.

"Dia masih suka ganggu kamu?" tanya Haikal dengan wajah serius.

"Ya." Niken berujar pelan.

"Sudah jangan dipikirkan. Aku ada di sini untuk melindungi kamu." Haikal mengusap bahu Niken lembut. Yang Niken balas dengan senyuman penuh. Keduanya terlihat sangat romantis.

Jihan yang masih berada di sekitar area kantor melihat kejadian itu dengan sedih. Matanya memanas.

Hingga tukang gojek pesanan Jihan datang, Haikal dan Niken belum juga pergi. Entah apa yang mereka bahas.

Jihan merasa Haikal sangat perhatian pada Niken, lebih dari perhatian yang Haikal berikan pada Jihan. Berbagai pikiran buruk menghantui Jihan. Dia kecil hati.

Sejak kajadian itu Jihan menjaga jarak dari Haikal. Komunikasi di antara mereka tidak terjalin sama sekali, ini sudah hari ketiga. Dan tiga hari belakangan hari-hari Jihan di kantor dipenuhi kemarahan Haikal. Laki-laki itu suka marah untuk hal-hal yang tidak jelas.

"Kanapa bisa ada typo di laporan ini?!" bentak Haikal keras pada Sandi.

Hari ini bagian marketing rapat bulanan. Ada sebuah meja panjang di ruangan bagian marketing yang khusus digunakan untuk rapat.

"Maaf, Pak. Saya kurang teliti," kata Sandi sigap.

Karyawan lain pura-pura sibuk sendiri, takut kena semprot juga.

"Perbaiki!" suruh Haikal.

Sandi segera mengiyakan, "iya, Pak."

"Mana kontrak iklan untuk produk kopi?! Sudah diperbaharui?!" Kali ini mata Haikal mengarah pada Jihan.

Pemeran UtamaWhere stories live. Discover now