PART 19. TIPU DAYA IBLIS

Start bij het begin
                                    

Arry terbatuk-batuk.Dadanya terasa sesak.Cepat-cepat ia bangkit agar bisa bernafas.Ia terlalu menguras tenaga untuk menemui Madya.Harusnya ia tahu Madya tak bisa di nego.

"Sabar ya,Sayang.Pengen apa nanti?"

Arry bertanya sambil menyeringai.Kepalanya berdenyut-denyut.Seperti mau pecah.

Eemm..ntar kesini aja,Sayang.Aku ikut nyari.

Suara Adela manja.Arry hanya meladeni sambil iya..iya..memijit-mijit pelipisnya yang berdenyut-denyut.

Setelah Adela puas ngalem Arry terjungkal mencium bantal.Luna hanya memperhatikannya.Tidak berani melakukan apa-apa.Karena Arry tak pernah memanfaatkannya.Tidak pula menganggapnya teman.Hanya membebaskannya dari 'belenggu'Madya dan bu Shindu.Luna saja yang tetap ngintil walau di usir-usir.

🍁
🍁

Bian hanya mengamati Adela yang di kelilingi keponakan-keponakannya karena lagi bikin rujak manis.Gozip tentang Adela dan Arry di luar sana membuat kuping Bian panas.

Bian ingin mendekati Adela tidak  jadi karena Mirna mendekati.Membawa bumbu rujak.

"Bii....!"

Terdengar suara Azzam memanggil.Bian mengiyakan.Tidak jadi ke arah Adela.Hari ini  kelas enam ujian nasional.Jadi mereka libur.Anak-anak lebih memilih di rumah.Karena Noe dan Anne ke rumah eyang masing-masing.

"Mbak...ini rumor ya..katanya..siapapun yang jadi menantu atau cucu menantu keluarga Tama pasti mati."

Bisik Mirna saat anak-anak sudah pergi dengan membawa buah potong.Sibuk nonton kartun di televisi.

Adela tersenyum,ia juga sudah tahu.Gozip hubungan Arry dan Adela memang merebak cepat bak virus.

Mungkin juga karena kejadian Adela menyusul Arry ke perkebunan kemarin.

"Arry kan anak angkat,Mbak.."

Tanggap Adela nyantai.Mirna cuma nyengir.Menatap tubuh Adela yang nyata tambah bongsor.Perutnya juga.Tapi nyata makin cantik.Tapi ia tidak berani ngomong macam-macam.Meski yakin seratus persen Adela hamil.

Saat mendengar motor Arry memasuki halaman dengan riang Adela bergegas menghampiri.

Sayangnya mas Azzam masuk kamar untuk istirahat setelah meminta mas Bian ke bank.

"Mbak..aku keluar sama Arry ntar tolong bilang mbak Wina ya."

Pamit Adela saat masuk ganti baju.Mbak Wina sedang ikut latihan yoga.Mirna mengiyakan dengan cengiran.

Waduh!Bakal perang nih..ucap batin Mirna saat terdengar suara Bian di luar sana.Ngapain balik?Ada yang ketinggalan?

🍁
🍁

Arry tersentak!
Saat tanpa prolog tiba-tiba Bian menyeretnya ke sudut halaman.

"Apa yang telah kamu lakukan pada Adela?!Jawab,Ryy..?!"

Pekik Bian sambil menarik krah kemeja kotak-kotak Arry yang sama sekali tak terkancing.Singlet hitam di balik kemeja itu menanpakkan jelas sosok atletis dan maskulinnya.

Tatap Bian nanar dan penuh amarah,bercampur aduk tidak karuan.Berkelindan.Antara benci,sedih,kesal,iri,entah apa lagi.

"Saya mencintai Adela.Apapun akan saya lakukan untuk dia."

Sebuah jawaban yang polos dan jujur.Tapi mampu menusuk batin Bian dengan sembilu yang ngilunya tidak terkira.

Buhg!!Bugh!

Entah berapa kali pukulan mendarat di wajah Arry dengan sumpah serapah Bian.

Jadi benar Adela hamil karena ulah Arry?!Menjijikkan!Memalukan!

🅳🅴🅰🆃🅷 🅰🅻🅱🆄🅼 ( 🅾🅽 🅷🅾🅻🅳 )Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu