ALRA 24✨

1K 50 2
                                    

"Rindu yang paling berat adalah,
Merindukan kasih sayang orang tua"

Revan Samudra

______________________________

Tandai kalau ada typo!

Happy Reading 🤓

_oOo_


Elvano masuk kedalam rumah nya,tak lupa juga ia memberi salam. Elvano mengarahkan pandangannya ke ruang tengah dimana kedua orang tuanya sedang duduk di sofa dengan tv yang menyala.

"Vano udah pulang,Varo nya mana ko belum pulang?"tanya Susan kepada anak laki laki nya. Dia bangkit dan menghampiri Elvano yang sedang berdiri hendak menaiki tangga.

"Katanya ada urusan bentar Bun"kata Elvano,matanya melirik kearah Wijaya yang mengalihkan pandangan yang semula menatap layar televisi kini sorot mata itu menuju ke arah Elvano. Pasti dia akan marah,pikir Elvano.

"Urusan apa!, Sampai gak pulang dulu kerumah!" Benar dugaan Elvano pasti ayahnya langsung ngamuk,dia harus bilang apa sama ayahnya. sedangkan dirinya sendiri tidak tahu alasan kakaknya bilang "Kalau ayah atau bunda tanya,bilang aja ada urusan" .Elvano Harus apa sekarang!

"Mungkin... Ada tugas kelompok sama teman nya,yah"Bela Susan yang menenangi suaminya supaya tidak terlalu mengekang anak anaknya.

"Dia gak harus kelompok,Alvaro sudah biasa mengerjakan tugasnya Individu!" Keukeh Wijaya dan langsung pergi ke arah tangga,tapi sebelum itu ia berujar terlebih dahulu.

"Vano sekarang cari kakak kamu suruh dia pulang sekarang,gak ada bantahan!" Setelah mengatakan itu Wijaya melanjutkan kakinya menuju kamarnya.

"Kamu mendingan ganti baju dulu habis itu makan,kamu masih capek kan?"Tanya Susan meyakinkan.

"Gak terlalu ko bunda,nanti Vano cari bang Varo. Tapi sebelum itu Vano mau ganti pakaian dulu"Susan mengangguk mengiyakan,ia mengusap kepala anaknya lembut lalu berjalan menyusul Wijaya.

Elvano juga langsung menuju kamarnya,mengganti seragamnya lalu mengambil Hodie hitamnya. Ia juga khawatir kalau sampai Alvaro sedang berantem dengan salah satu anggota inti Jervanos,Salah satunya seperti Aksa Sanjaya si ketua licik itu.

Setelah memakai Hodienya iya langsung keluar kamar dan turun dari tangga,dia harus segera mencari kakaknya. Tak lupa tangannya sibuk mengotak Atik layar ponselnya lalu mendekatkan benda pipih itu ke telinganya. Masih saja tidak ada yang mengangkat panggilan itu dari seberang sana.

"Den Vano, ini makanan nya udah di hangatin,makan dulu ya den"Seru seorang maid yang sedang berdiri di meja makan,dia bi Inah.

Langkah Elvano berhenti lalu menghadap kearah bi Inah sambil tersenyum "Itu dimakan dulu aja sama bibi atau mang Ucup,Vano mau cari bang Varo dulu" setelahnya ia kembali melangkahkan kakinya keluar rumah.

Dia meronggoh saku celananya dan mengambil kunci motor. Belum sempat motornya ia dorong keluar,panggilan dari mang Ucup menghentikan gerakannya.

"Den Vano mau kemana? Mau mamang anterin?"tawar mang Ucup yang berdiri di samping anak majikannya.

"Gak usah mang,ini mau naik motor cuman mau jemput bang Varo suruh pulang"

"Oh gitu ya den,yaudah hati hati ya den,jangan ngebut"

"Siap mang"Elvano langsung menaiki motornya dan memakai helm Full Face nya.

***

ALRA (End)Where stories live. Discover now