32 - Congratulations

161 142 104
                                    

32 – Congratulations

        Kemana Asya?

        Pertanyaan itu yang sedari tadi ada di benak Alfa. Gadis itu juga tidak aktif sedari kemarin. Bahkan Asya tidak ada mengucapkan selamat ulang tahun bagi Alfa. Namun bukan itu yang Alfa harapkan, laki-laki itu hanya ingin melihat Asya hari ini.

        "Papa!" Sapa Asna menyalami Gilbert dan dibalas senyuman dari pria paruh baya berjas hitam itu.

        Gilbert baru saja masuk ke gedung aula utama SMA Kalingga tepatnya di lantai tiga. Tempat itu begitu luas dan megah. Gilbert tidak sendiri, ia bersama istrinya.

        "Mama!" Sapa Asna tersenyum bahagia melihat Gita.

        "Astrid mana?" Tanya Gita sambil mengusap rambut Asna.

        "Di sana. Duduk sama Papa." Jawab Asna sambil menunjuk kursi paling depan pojok kiri.

        "Yuk Pa, kita ke sana!" Kata Gita memeluk lengan kiri Gilbert mendekati tempat duduk orang tua Asna.

        "Alfa!" Panggil Asna mengagetkan cowok itu.

        "Apa?"

        "Duduk yuk di sana dekat mereka Riko!" Seru gadis itu sedikit manja memeluk lengan Alfa.

        Alfa berlari kecil mendekati Dara yang sedang berjalan beriringan bersama Kevin menuju kursi kelas sepuluh tanpa menghiraukan Asna.

        "Asya mana?" Tanya Alfa to the point kepada Dara.

        "Bentar lagi datang pasti sama Papanya." Jawab Dara cuek tanpa melihat Alfa.

        Dan benar saja, saat itu juga Alfa melihat Asya yang berjalan beriringan bersama Samuel memasuki Aula. Samuel dengan wajah datar tanpa ekspresi menggenggam jemari putrinya, sedangkan Asya yang sedari terus menunduk tak kuasa membalas tatapan seluruh murid yang melihatnya dengan berbagai macam ekspresi.

        Samuel dan Asya memilih kursi ketiga dari belakang. Alfa yang melihat itu hanya mampu menghembuskan napasnya berat. Setidaknya hatinya sedikit lega karena melihat Asya sekolah.

        "Alfa, ngapain sih di sini?! Ini kan tempat anak-anak kelas sepuluh!" Sungut Asna menarik lengan Alfa dan membawa laki-laki itu menjauh.

        "Vin," panggil Dara.

        "Hm?"

        "Bilang sama kak Alfa," Dara menghembuskan napasnya panjang. "Jangan buat Asya tambah tersiksa."

        Kevin tak tahu harus bersikap seperti apa saat ini. Di satu sisi ia kasihan pada Asya, di satu sisi ia mengerti masalah Alfa.

        "Gue ke sana." Kata Kevin pelan sambil mengusap lembut rambut Dara kemudian pergi ke tempatnya khusus kelas sebelas.

        Setelah beberapa menit kemudian, melihat seluruh kursi aula utama itu tampak sudah penuh, seorang guru perempuan yang masih muda itu menaiki panggung membuat suasana yang tadinya riuh menjadi lebih sunyi.

        "Selamat pagi saya ucapkan kepada kepala sekolah SMA Kalingga beserta jajaran guru serta staff yang terlibat."

        "Selamat pagi bagi seluruh wali murid kelas sebelas dan kelas sepuluh yang kami hormati."

        "Dan selamat pagi kepada seluruh murid SMA Kalingga yang kami cintai."

        "Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat kasih dan rahmatnya kita semua boleh ada di tempat ini dalam acara pembagian rapor kenaikan kelas."    

SimbiosisWhere stories live. Discover now