16 - Stuck With You

368 344 149
                                    

16 – Stuck With You

        Sedari tadi, Alfa Hanya memandang kosong layar lebtop-nya. Matanya memang memandang soal kimia itu, namun otaknya tidak tertuju pada kumpulan soal-soal itu.

        Bahkan Asna yang sedari tadi bercerita pengalamannya selama di New York saja, Alfa tidak mendengar.

        "Kamu kenapa?" Tanya Asna melihat wajah Alfa tampak tak ada semangat hidup.

        "Al, pulang sekolah nanti kita ke mall ya? Kita disuruh mama kamu buat pilih cincin tunangan." Ujar Asna.

        Alfa menoleh cepat. Dia tidak salah dengar kan? "Secepat itu?" Tanya Alfa masih tak percaya.

        Asna mengangguk semangat. Gadis itu menunjukan layar room chat ia bersama mama Alfa barusan kepada Alfa.

        "Bagus dong, lebih cepat lebih baik." Kata Asna senang.

        "Na, bilang sama keluarga kita, tunggu kita kelas XII aja. Gue belum siap." Pinta Alfa dengan raut memohon.

        "Kenapa Al?" Asna memandang Alfa kecewa.

         "Na! Kita masih SMA! Kita masih cari jati diri, kita belum siap untuk itu Asna." Alfa menjawab penuh penekanan membuat Asna membisu.

        "Kamu berubah Al, aku gak kenal sama sifat kamu yang sekarang." Ucap Asna sedikit menunduk.

         "Apa karena cewek yang namanya Asya? Kita dekat dari kecil Al, dari bayi kita udah selalu sama-sama. Kamu gak kecewain aku kan, hanya karena cewek yang baru kamu kenal satu bulan itu?" Ujar Asna menatap Alfa takut.

        Asna mendengar semua cerita Riko tadi pagi padanya. Bagaimana Alfa dan Asya mengenal, Asna tahu. Apa saja kejadian yang selama ini terjadi di antara Alfa dan Asya, Asna juga tahu. Ia juga sudah tahu yang mana sosok Asya, ternyata gadis yang ia temui di tangga kelas X tadi pagi.

        Asna kesal, sangat kesal dengan hal itu.

        "Gue gak kecewain lo, Asna."

        "Apa buktinya? Aku gak bisa percaya hanya dengan ucapan kamu." Balas Asna.

        "Lo mau apa dari gue?" Tanya Alfa pasrah.

        "Bilang kalau kamu cinta sama aku, sekarang!" Jawab Asna membuat Alfa terdiam lama.

        "Kenapa? Gak bisa?"

        "Selama aku di New York, aku selalu telpon kamu. Aku selalu chat kamu. Aku gak pernah lupain kamu sedikitpun, bahkan banyak laki-laki di sana yang lirik aku. Itu semua aku lakuin sesuai dengan apa yang kamu minta untuk aku lakuin sebelum pergi." Asna tersenyum kecut menahan sekuat tenaga agar air matanya tidak menetes.

        "Sekarang, apa balasan kamu sama aku Al? Aku atau kamu yang gak bisa setia?"

        "Mudah banget ya si Asya itu masuk ke dalam hati kamu?" Kata Asna menunjuk dada Alfa kuat.

        "Satu bulan kenal dia aja bisa buat kamu gila." Asna terkekeh sinis.

        "Sekarang, pertanyaannya cuma satu." Asna menjeda kalimatnya. Ia menatap Alfa sendu.

        "Pilih aku atau Asya?"

*****

        "HELLO EPRIBADEH!! KE SINGAPORE BELI KURMA," teriak Riko memasuki kelas dengan Jenny dan Kevin.

        "Cakep!" Sahut beberapa murid di kelas itu kompak.

        "HIDUP ITU GAK USAH DRAMA!"

SimbiosisWhere stories live. Discover now