34. Insiden baru

32 8 10
                                    

-ujf-



Selang 3 jam, Yujin akhirnya siuman setelah selesai dioperasi. Kondisinya masih sangat lemah dan bahkan jauh dari kata sehat.

"Yujin, kalau ada yang sakit bilang ya.." ucap Serim sambil mengusap rambut Yujin dengan lembut.

Gadis itu hanya bisa mengedipkan matanya pertanda 'iya' karena masih lemas dan belum kuat untuk berbicara.

Di sisi lain, Taeyoung terlihat seperti anak baru dalam sebuah geng, ia menjadi sangat pendiam sejak kejadian sore tadi.

Jungmo berfikir bahwa mungkin lelaki itu sedikit malu karena perkataannya tadi, padahal Jungmo dan Serim sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.

Ya.. walaupun di lubuk hati Jungmo yang paling dalam ia masih mempunyai rasa pada Yujin, tapi ia juga tidak bisa apa-apa selain merelakannya.

"Te.." panggil Yujin dengan suara parau.

"H-hah? Kenapa Yujin?" Ucapnya sambil menghampiri Yujin dengan tatapan yang sangat tenang.

"Soal ucapan lo, lo serius?"

"I-itu.. iya Jin."

"Kenapa harus gue? Padahal- akhh" ucapannya terpotong karena bekas jahitannya terasa seperti tertarik.

"Udah Yujin, lo jangan banyak ngomong dulu, kondisi lo belum pulih, ya?" Kata Taeyoung, mau tidak mau Yujin pun mengiyakannya.

Entah kenapa interaksi di antara Yujin dan Taeyoung membuat Jungmo ingin keluar dari ruangan saat itu juga.

Bisa di bilang Jungmo saat ini sedang cemburu, namun ia tidak mau mengedepankan ego-nya, dengan hati yang kuat Jungmo pun berusaha bertahan sambil memasang ekspresi datar.

-ujf-



Tak terasa, Yujin sudah bermalam di rumah sakit selama kurang lebih 2 hari. Hal ini tentu saja membuatnya bosan karena tidak boleh ke mana-mana oleh dokter maupun para penjaganya.

Seperti saat ini contohnya, saat Jungmo mendapat giliran untuk menyuapi Yujin makan siang.

Helaan nafas pun terdengar saat gadis itu melihat isi makanan yang ada di nampan tersebut.

Sangat tidak menggugah selera.

"Gue gak laper,"

Padahal Yujin hanya mengatakan tiga kata, namun entah kenapa tatapan Jungmo membuatnya ingin menarik kembali perkataannya itu.

"Iya gue makan, gitu aja sewot kenapa sih.."

Tanpa suara, tanpa ekspresi, Jungmo pun menyodorkan sendok berisi nasi dan sayuran yang rasanya sangaaaaaat hambar.

"Lo tau gak sih Kak rasa makanannya tuh kaya apa..?" Katanya, berusaha menahan agar Jungmo tidak cepat-cepat meluncurkan sendok itu ke dalam mulut Yujin.

"Gak tau, dan gak mau tau."

"Ishh,"

"Aaa~"

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Sep 19, 2021 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Uri Just Friend | Koo JungmoDove le storie prendono vita. Scoprilo ora