20. Terungkap

29 13 4
                                    

-ujf-



Malam ini cuacanya sangat mendukung untuk Yujin merenung, apalagi langitnya di penuhi dengan bintang yang sangat indah, di tambah hari ini mereka sedang libur bertugas.

Yujin duduk di kursi yang ada di luar, keadaan hatinya sedang tidak menentu, di sisi lain ia sangat merindukan orang rumah karena sudah lama sekali sejak Yujin bertemu dengan mereka.

Di sisi lainnya, Yujin tiba-tiba merindukan lelaki yang sudah menjadi suami orang lain, hal itu membuat hatinya sakit.

Tanpa di sadari Yujin mengeluarkan air matanya, ia cepat-cepat menghapus jejak air matanya sebelum ada orang yang melihat.

"Nangis aja, gak usah ditahan kaya gitu"

Yujin menoleh ke belakang, dan menemukan lelaki yang telah menolongnya waktu itu, si lelaki misterius.

Kemudian lelaki itu menghampiri Yujin, dan duduk di sebelahnya tanpa basa-basi.

"Lagi ada masalah ya?"

"Hah- enggak. Kok kamu bisa ada di sini?"

"Saya bosen, jadi jalan-jalan di sekitar sini, terus liat kamu lagi duduk sendirian" ucapnya.

Lagi-lagi, setiap Yujin berada di samping lelaki itu, ia merasa seperti berada di dekat Jungmo, hal itu semakin membuatnya sakit hati.

Yujin memalingkan wajahnya karena ia tidak mau kalau lelaki itu melihat air matanya.

Namun tentu saja lelaki itu menyadarinya, "Saya gak akan ngetawain kamu, nangis aja sepuasnya sampai kamu ngerasa lega."

"Kata siapa saya lagi nangis?-"

Saat Yujin melirik lelaki itu, tanpa sengaja mata keduanya bertemu dan mereka bertatapan lumayan lama.

Melihat mata lelaki itu, Yujin semakin tidak bisa menahan kesedihannya yang ia simpan selama ini. Dan untuk pertama kalinya, ia memperlihatkan tangisannya di hadapan orang yang belum dia kenal.

Lelaki itu pun mencoba menenangkan Yujin dengan menepuk punggungnya perlahan, kemudian ia bertanya "Kamu bisa cerita ke saya. Apapun itu, saya siap dengerin semua keluh kesah kamu."

"Masalahnya ada di diri saya"

"Maksudnya?"

"Salah gak sih kalau saya masih mengharapkan orang yang udah dimiliki sama orang lain?"

"Enggak. Selama orang itu masih mencintai kamu."

Mendengar itu, Yujin langsung menoleh ke arah lelaki itu dengan wajah kaget. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu? -batin Yujin.

"Saya salah ngomong ya? Sorry haha"

"Kamu.."

Saat ekspresi Yujin berubah, lelaki itu langsung menghentikan tawanya dan memasang wajah datar.

"Gak pengap apa pake masker terus?"

"Hidung saya memerah kalau kedinginan"

Uri Just Friend | Koo JungmoTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon