10. Rela berkorban

42 12 7
                                    

-ujf-


Yujin mengurung dirinya di kamar sambil merenung, ia gelisah karena khawatir dengan keadaan Seongmin.

Tak lama kemudian terdengar suara pintu utama di buka, sepertinya Bunda sudah pulang dari rumah sakit.

Namun terdengar suara sangat ramai dari lantai bawah yang Yujin yakini itu adalah teman-temannya yang datang menjenguk.

Tunggu, teman-temannya? Yujin pun melirik jam di nakas dan ternyata sekarang sudah memasuki pukul 02.00 siang.

Mungkin mereka meminta izin untuk menjenguk Seongmin, fikir Yujin.

Ternyata ia sudah mengurung di kamar selama lebih dari 5 jam lamanya, dan sampai sekarang Yujin masih belum beranjak dari tempatnya.

"Yujin gak ada di rumah Bun?" Tanya seseorang dari luar kamar.

Mendengar namanya di sebut, ia langsung menoleh ke arah pintu, dari suaranya saja Yujin sudah tau siapa orang itu.

Mau apa lagi sih dia -batin Yujin.

Tok tok

"Yujin, lo ada di dalem?"

"Mau ngapain?"

"Yujin kita mau jenguk lo, buka dong pintunya say~"

Karena terdengar suara Minhee dan juga yang lain, dengan terpaksa Yujin membuka pintu dan langsung dikejutkan oleh kehadiran manusia purba alias teman-temannya yang sangat berisik.

"Ngapain ke sini?"

"Kita mau jenguk lo lah, masa mau minta makan" kata Hyeongjun.

"Hyeongjun bisa banget ya ngodenya" ejek Wonjin.

"Kalian kalau mau makan, minta sama Bunda sana. Gue mau istirahat"

"Bercanda Yujin ya ampuun"

"Keadaan lo gimana? Ada yang sakit?"

Memang ya, di antara semua teman-temannya, hanya Jungmo yang paling pengertian dan perhatian tentunya.

Sebenarnya Yujin ingin mengatakan semua yang terjadi hari ini kepada Jungmo, namun keadaan sudah berubah sekarang, segidaknya Yujin harus tau diri.

Apalagi saat mengetahui bahwa ternyata Bona juga ikut bersama Jungmo untuk menjenguknya.

"Yujin cepet sembuh ya" ucap Bona.

Walaupun niat Bona baik, tapi tetap saja ia merasa tidak nyaman dengan kehadiran Bona di sini.

"Makasih"

Jungmo memperhatikan Yujin, tidak ada luka parah atau sobekan di tubuh gadis itu dan hanya ada beberapa luka goresan.

Namun saat matanya mengarah pada tangan Yujin, Jungmo merasa ada kejanggalan dan sepertinya Yujin sedang menyembunyikan lukanya.

"Kita ngobrol di ruang tamu aja yu"

"Ayo lets go!"


Uri Just Friend | Koo JungmoWhere stories live. Discover now