12. Kabar bahagia

27 11 7
                                    

-ujf-

2 minggu berlalu tanpa Yujin sadari, akhirnya ia bisa menggerakkan tangannya dengan bebas tanpa memakai gips.

Sekarang Yujin sedang siap-siap sambil menunggu jemputan, hari ini ia akan mengikuti latihan karena bulan depan ia akan di tugaskan ke tempat yang jauh bersama Taeyoung.

Setelah selesai berpakaian dengan lengkap, Yujin memilih untuk duduk santai sambil bermain handphone.

Tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke kamar Yujin tanpa mengetuk pintu, hal itu hampir membuat Yujin mengumpat.

"Hai! udah siap?"

"Anj- huuuh udah ayo"

"Hayo mau ngomong apa barusan? Gue bilangin Bunda ya"

"Suttt, daripada lo ngomong mulu mending berangkat sekarang yu." Yujin mendorong punggung Taeyoung dan berjalan seperti halnya bermain kereta-keretaan.

Seongmin yang saat itu sedang berada di ruang keluarga sambil menonton tv merasa iri, "Ih giliran sama gue selalu nolak kalau diajak main kereta"

"Kita bukan anak kecil lagi Seongmiiin"

"Lah itu-"

"Udah jangan berantem. Yujin bukan ngajak gue main, malah dia ngedorong gue" kata Taeyoung dengan muka dramatis.

Dan hal itu membuat Yujin ingin muntah saat melihatnya, "Ayo berangkat sekarang! De gue berangkat yaaa"

"Hm"

Seongmin senyum-senyum sendiri saat melihat interaksi lucu antara Taeyoung dan juga Yujin.

Youngtae gercep juga ya ternyata -batin Seongmin.

-ujf-

Mereka berdua sudah sampai di markas, saat baru memasuki gapura, Yujin melihat seseorang yang tampangnya sedikit mencurigakan.

Rasanya ia belum pernah melihat orang itu di pasukannya maupun pasukan yang lain, sepertinya ada yang tidak beres, fikir Yujin.

"Hoy" Taeyoung melambaikan tangannya di depan muka Yujin karena gadis itu sedang melamun.

"Apasih?"

"Mikirin apa hayo?"

"Gak ada. Udah ayo cepet"

"Btw Jin"

"Kenapa lagi?"

"Kita kan latihannya gak bareng, lo jangan sampe kecapean ya, nanti kalau pingsan kasian yang lain jadi repot"

"Iya Taeyoung iyaaa"

"Gue ke sana dulu ya"

"Iya hati-hati, semangat Letnan Kim!"

Taeyoung tersenyum bahagia saat mendengar ada yang menyemangatinya seperti itu.

Sedangkan Yujin, ia masih berfikir negatif tentang lelaki itu, entah pernah bertemu atau tidak, tapi yang jelas lelaki itu bukanlah orang baik-baik.

Uri Just Friend | Koo JungmoWhere stories live. Discover now