ban 23

1.4K 166 2
                                    


Zhang yuqi mudar mandir di kamar nya, memikirkan apa yang terjadi di tempat latihan tadi pagi.

Sangking fukosnya dengan pikiran nya, ia tidak sadar kalau pangeran yuan masuk dan memperhatikan nya dari tadi.

Zhang yuqi masih mondar-mandir, pangeran yuan berjalan dan berdiri tepat di belakang Zhang yuqi , sedikit jauh tapi.

Dan saat Zhang yuqi berbalik , ia berjengki kaget "ya ampun wangye, buat jantungan aja" Ujar Zhang yuqi

"Lagian wangfai , ngapain mondar mandir" Ujar pangeran agung yuan berjalan menuju ranjang dan duduk di sana, di ikuti Zhang yuqi juga duduk di dekat nya.

"Wangye? "

"Heumm"

"Wangye gak melupakan sesuatu kan? "

Pangeran yuan mengerutkan keningnya
"Melupakan apa? "

"Wangye melupakan wanita yang menyelamatkan wangye ketika wangye terluka saat mengambil bunga mawar putih di hutan gradien"

Pangeran yuan terdiam "tuhkan lupa" Ujar Zhang yuqi mengerucut bibir nya.

"Zhang yuna kakakku wangye, kakakku yang menyelamatkan wangye waktu Itu"ujar Zhang yuqi menghadapkan tubuh nya ke pangeran yuan, sambil memengang lengan nya

"Heumm, terus"

"Kok respon nya gitu"

"Terus wangfai mau zhen gimana? "

"Tuhkan marah dia, pakek ' zhen ' ngomong nya, ih wangye gak bisa di ajak kompromi" Ujar Zhang yuqi  menghadapkan tubuh nya ke arah depan, wajah nya terlihat kesal.

Pangeran yuan melihat, ia tersenyum dan langsung memeluk istrinya "tidak wangfai, mana bisa aku marah pada mu hanya kerana ini" Ujar pangeran agung yuan memeluk istrinya lewat samping.
Zhang yuqi memalingkan wajahnya menghadap pangeran yuan,. Ia sedikit memundurkan kepala agar tidak bertubrukan dengan kepala pangeran yuan.

"Sulit di percaya" Ujar Zhang yuqi melepaskan pelukan nya pelan, ia berdiri dan menghadapkan tubuh nya ke arah pangeran yuan.

"Terus kenapa kalian pura-pura gak kenal gitu? "

"Bukan pura-pura, tapi emang gak kenal wangfai, aku tidak tau namanya" Ujar pangeran yuan.

Zhang yuqi mengangguk pelan, tanda mengerti.

"Tapi dia cantik kan? " Ujar Zhang yuqi terdengar seperti sedang menggoda pangeran yuan, ia kembali duduk dan sedikit mencondongkan tubuh nya pada pangeran yuan.

"Engga biasa aja" Ujar pangeran agung yuan  menatap datar kedepan.

"Eleh biasa aja, terus kalau gak cantik kenapa kalian bisa ciuman mesra banget, di bawah bulan lagi, wihh kalau di novel udh romantis tu " Ujar Zhang yuqi tersenyum, ia begitu semangat menceritakan perselingkuhan suaminya, seolah itu drama yang yang sangat menarik untuk di cerita kembali .

Pangeran yuan menatap tajam Zhang yuqi ia melepaskan  genggaman tangan Zhang yuqi sedikit kasar. Zhang yuqi menatap nya heran "wangye kenapa? "

"Kau yang kenapa? , apa kau seneng Zhen dekat dengan wanita lain? "

"Senang,, senang aja si" Ujar zhang yuqi

"Apa kau tidak memiliki sifat cemburu? "

"Cemburu?,, eumm tidak, biasa saja" Ujar zhang yuqi.

Pangeran yuan menatap aneh zhang yuqi "kenapa, wangye ingin aku cemburu? " Tanya zhang yuqi

Pangeran yuan terdiam, dia tidak merespon apa apa ucapan istrinya, "nanti kalo aku cemburu , wangye keliyengan bujuk aku loh" Ujar zhang yuqi

"Bukankah enak seperti ini, wangye bisa bersosialisasi dengan gadis manapun tanpa  takut ada yang buat onar karena cemburu" Ujar zhang yuqi lagi.

"Ih kok wangye diam aja sih" Ujar zhang yuqi mulai kesal.

Terdengar hela nafas kasar dari pangeran yuan "apa kau tidak mencintai ku wangfai?" Tanya pangeran yuan lirih.

Zhang yuqi terdiam, dia tidak tau mau jawab apa, wajahnya tiba-tiba saja menjadi kaku.

Ya ampun bagaimana ini apa yang harus ku katakan, kalau aku jawab tidak apa itu akan menyakiti nya? Batin zhang yuqi

"Eumm sebenarnya,, sebenarnya wangye,, aku tidak mengerti dengan perasaan ku sekarang" Ujar zhang yuqi seperti takut salah jwb. Ia menundukkan pandangan nya.

Pangeran yuan tersenyum, tangan nya terulur mengusap pelan rambut zhang yuqi "tidak apa, wangfai tidak mencintai ku, asal wangfai mau terus bersama ku itu sudah lebih dari cukup" Ujar pangeran agung yuan, zhang yuqi mengangkat kepala nya melihat wajah pangeran yuan penuh dengan senyuman.

Ku Mohon jangan banyak berharap, pada akhirnya kita memang akan berpisah batin zhang yuqi menatap sedih pangeran yuan.

"Ayo tidur ini sudah malam" Ujar pangeran agung yuan mengajak istrinya untuk tidur.

______

Zhang yuqi duduk di taman seperti biasa, menikmati terpaan angin 🌬 di wajahnya.

Ia merebahkan tubuhnya di atas rerumputan, ia sangat suka suasana ini, membawa keterangan batin, sejak pertama dia datang kesini tempat ini yang paling ia suka ia,kedua hutan dekat kediaman nya dulu.

"Tuan" Suara seseorang yang sangat ia kenali dan sangat ia rindukan kehadirannya.

Zhang yuqi ingin membuka matanya, namun terasa sangat berat, seperti ada sesuatu yang menahan nya.

"Tuan,, saya masih hidup kok, tuan tidak perlu khawatir, lagipun saya udah janji kan sama tuan, akan selalu membantu tuan"

"Untuk sekarang saya tidak bisa muncul dalam wujud asli, karena dalam masa pemulihan, tuan tenang saja dalam waktu dekat saya akan kembali menemui tuan"

"Saya tidak bisa lama lama tuan, sampai jumpa di lain waktu"

Zhang yuqi ingin menahan nya tolong jangan pergi, jangan tinggal ku sendiri disini,

Zhang yuqi membuka perlahan matanya, beriringan dengan air mata yang menetes.

"Maaf,, aku tidak bisa menolong mu" Ujar Zhang yuqi

Bayangan bagaimana cara pangeran yuan membunuh sistem, tiba-tiba saja melintas di pikiran nya, bayangan yang hampir saja menghilang bersamaan dengan amarah nya yang perlahan menghilang,Tapi sekarang muncul kembali membawa amarah yang lebih berkobar dari sebelumnya.

"Wangye, aku akan membalas perbuatan mu" Ujar Zhang yuqi penuh tekat.

Jangan nanti kalau terjadi sesuatu pada tokoh utama, maka kau akan mendapatkan hukum ujar suara itu berbisik pada telinga Zhang yuqi, Zhang yuqi menoleh namun tidak menemukan siapa pun, ia yakin itu pasti sistem...

"Aggghh, kenapa harus serumit ini " Ujar Zhang yuqi meremas rumput.

"Yuqi " Panggil seseorang mengalihkan fokusnya nya, Zhang menoleh kebelakang melihat seorang wanita cantik.

"Eh kakak, sejak kapan kakak ada di situ, ayo kesini" Ujar Zhang yuqi.

Wanita itu tersenyum berjalan mendekati adik nya dan duduk bersama nya.

"Kenapa wajah mu terlihat kesal tadi, apa ada sesuatu yang mengganjal di pikiran mu? "

"Ah,, tidak ada"

Zhang yuna mengangguk pelan seolah tidak mau memperpanjang omongan nya.

_____

Salam hangat dari penulis
Angga riansyah antariksa putra

Aceh Besar
15 September 2021

Novel world adventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang