bab 2

6.5K 664 13
                                    


Jihan mengikuti saran dari surat itu membacanya novel duke love story with country girl terlebih dahulu, tapi dia asing dengan nama penulisnya.

Dia sudah mencari di internet, tapi nama itu tidak ditemukan, tapi tidak mengurangi niatnya untuk membaca novel itu.

Dia tidak peduli siapa yang  mengarangnya, dia mulia membaca halaman demi halaman, berbagai eksperi di tunjukkan oleh.

2 jam 30 menit dia selesai membaca novel pertama, dia hendak melanjutkan novel keduanya tapi di henti kan oleh kedatangan Ayah nya.

"Nak tidur lah ini sudah larut, anak cantik Ayah tidak  boleh tidur malam malam nanti sakit" Ujar Ayah nya

"Sebentar lagi Ayah" Ujar nya memohon

"Kamu ya, kalau udah  pegang novel lupa waktu, tidur ya ,Ayah gak mau kamu sakit,,"

Melihat wajah murung Ayah nya ia jadi ikutan sedih "baiklah aku akan tidur" Ujar jihan.

Senyuman terbit dari wajah farhan.

Esok hari nya setelah sarapan jihan melanjutkan bacaan novelnya, dia membaca dengan amat serius sampai ia tidak menyadari kalau waktu makan siang sudah terlewat.

Sore harinya jihan didatangi Ayah nya"nak nanti malam ada acara makan malam bersama rekan bisnis ayah kamu mau ikut, faris ikut juga"

"Boleh, nanti malam kan? "

Senyuman terbit di wajah farhan.

"Ya udah siap siap sana"

"Ih Ayah ini kan masih sore" Regek jihan.

"Iya iya Ayah bercanda kok"

______

Malam harinya jihan sudah rapih dengan pakaian nya, ia sedang berkaca di depan cermin, tiba-tiba suara bariton kakak nya memanggil nya.

Cepat cepat ia turun, dengan membawa satu novel terakhir yang belum ia baca, novel true love prince of darkness novel , ia sedikit penasaran dengan akhirnya dari 6 yang ia baca semua berakhir bahagia , walaupun ada diantaranya endingnya sedikit tidak memuaskan.

Dia membawa novel itu, untuk berjaga-jaga agar ketika ia bosen, ia bisa membacanya.

Ketika di perjalanan tidak ada yang membuat suara semua sibuk sama pemikiran masing-masing.

"Kamu dari kemarin kayak nya gak Habis  habis baca novel" Ujar garis pada adik nya

Namun tak di hiraukan okeh adiknya

"Kak haus" Ujar nya tiba-tiba

"Hah haus tunggu ya kita cari supermarket dulu" Ujar Ayah nya.

Faris memberhentikan mobil nya ketikan menemukan supermarket di seberang jalan.

"Tunggu disini ya, biar Ayah yang beli"

"Gak usah yah biar faris aja yang beli"

"Gak usah, kamu jaga adek" Ujar Ayah nya langsung keluar sebelum putra nya kembali protes..

Setelah Ayah nya menyebrang tiba-tiba jihan meminta makan"kak aku juga lapar, bisakah kaka turun membeli ku makanan, kakak tau aku dari tadi siang belum makan"ujar jihan menunjukkan wajah imut nya.

"Makan apa? "Ujar Faris bertanya, walaupun sebetar lagi mereka akan makan malam, tapi ia tidak mungkin tega membiarkan adenya Kelaparan .

"Itu kak roti aja, takut nanti kekenyangan dan aku gak bisa makanan yang dihidangkan disana, kan sayang" Ujar jihan lagi.

"Baiklah tunggu disini" Ujar Faris

Faris langsung turun dari mobilnya, menyebrang untuk menyusul Ayah nya membeli roti untuk adik nya.

Novel world adventureWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu