bab 22

1.6K 208 5
                                    

Penulis minta maaf atas typo yang bertebaran dimana-mana, yang bisa saja membuat kalian kurang memahami isi cerita..

Jadi untuk itu tolong bantu nya klo ada typo kabarin ya, biar bisa penulis perbaiki, klo penulis nya punya waktu wkwkw..

Terima kasih sebelum..

S
E
L
A
M
A
T

M
E
M
B
A
C
A

"Apa kau mau meninggalkan Zhen di sini berasama wanita lain" Ujar pangeran yuan menekan kata wanita lain.

Sial dia membaca rencana ku, aghgg

"Aa, tidak wangye aku hanya ingin mengambil cangkir " Ujar Zhang yuqi menormalkan mimik wajah nya.

Pangeran yuan memicingkan matanya "prajurit!! " Teriak pangeran yuan

Zhang yuqi dan Zhang yuna menatap heran ke arah pangeran yuan "salam yang mulia" Ujar prajurit memberi salam.

"Ambil kan cangkir di dapur" Ujar pangeran yuan

"Baik yang mulia"ujar prajurit langsung pergi dari sana.

Sial rencana ku gagal ujar Zhang yuqi dalam hati

" Ayok duduk yang mulia"kata Zhang yuna

Pangeran yuan menatap sekilas Zhang yuna seolah tidak berminat dengan ajakannya.

Senyuman Zhang yuna meluntur dari wajah nya.

"Ayok duduk wangye" Ujar Zhang yuqi tersenyum.

Pangeran yuan tersenyum, ia duduk di samping istrinya. Awalnya Zhang yuqi menyuruh nya duduk di tengah-tengah mereka, niat nya untuk mendekat kan mereka, eh malah gagal lagi.

Pangeran yuan menatap istrinya, Zhang yuqi yang di tatapan terus menerus oleh pangeran yuan merasa canggung "ke,, kenapa wangye menatap ku seperti itu? " Tanya Zhang yuqi.

"Wangfai tau aku merindukan senyuman wangfai, tapi cuma sedikit" Ujar pangeran yuan, mendapatkan tatapan heran dari Zhang yuqi, entah kenapa dia berekspresi seperti itu.

"Cuma sedikit berlebihan wangfai" Ujar pengeran yuan menumbuhkan senyuman di wajah Zhang yuqi.

Kenapa aku senang mendengar kata katanya? Batin Zhang yuqi.

Zhang yuna yang masih berada di sana, terasa seperti angin lalu yang tidak dianggap sama sekali, namun Zhang yuna tidak merasakan hal itu, ia merasa nyaman nyaman saja, karena dia asik memperhatikan wajah pangeran yuan.

Zhang yuqi mengalihkan tatapan nya pada Zhang yuna,ia menyipitkan matanya hemm seperti ada benih-benih cinta nih batin Zhang yuqi.

"Oh ya wangye, ini kakak ku,, selama ini ia berkelana menikmati indahnya dunia, dia sangat pandai berpedang, memanah dan berkuda" Ujar Zhang yuqi membanggakan kakaknya, ia terus bicara tanpa melihat pangeran agung yuan, ketika akhir kalimat ia baru melihat pangeran agung yuan.

Zhang yuna tersenyum mendengar adiknya begitu membanggakan nya.

"Wangye dengar tidak? " Tanya Zhang yuqi melihat pangeran agung yuan yang pandangan nya tidak pernah lepas dari wajahnya.

"Heumm" Ujar pangeran agung yuan menanggapi istrinya.

"Dia hebat,, " Ujar pangeran agung yuan, membuat senang hati Zhang yuna,, namun kalimat berikutnya sedikit menuturkan senyuman nya"tapi tidak sehebat wangfai ku"ujar pangeran agung yuan.

Novel world adventureWhere stories live. Discover now