bab 3

5.6K 578 11
                                    


Jihan sedang berjalan jalan di taman dekat kediaman nya jendral yue, sudah hampir satu minggu dia disini tapi misi yang di katakan oleh si sistem itu tidak kunjung muncul.

Tanpa ia sadari ia sudah berjalan cukup jauh dari kediaman nya,

"Ya ampun nih hutan subur amat ya" Ujar jihan melihat sekeliling

Saat dia menikmati suasana alam, matanya tidak sengaja jatuh pada titik, ada siluet seorang yang sedang bersandar di pohon.

"Apa itu hantu" Ujar jihan pada diri nya sendiri, ia mendekati siluet itu karena dia yakin itu manusia, mana mungkin ada hantu siang bolong.

"Nah kan manusia" Ujar jihan ketika sudah berada di depannya

"Dia kayaknya terluka" Ujar jihan melihat darah yang keluar dari dadanya

Jihan mencari obat Obatan, dia membuka baju pria itu perlahan, tanpa ada rasa ragu.

Decakan kagum tergambar di wajah jihan ketika melihat tubuh yang begitu sempurna  tapi sayang lagi penuh luka.

Dia menaruh obat nya perlahan, sesekali ia mendengar rigisan, dia memelankan gerakannya sambil meniup niup lukanya.

Setelah berapa saat, ada pedang yang mengarah pada lehernya "apa yang kau lakukan ? " Tanya suara itu dingin

"Aku mengobati mu" Ujar jihan tenang

Pria itu seperti salut melihat ketenangan wanita di depan nya itu.

Selama ini belum pernah ada yang tenang jika dia mengarahkan padanya pada leher seseorang apalagi jika dia manusia biasa.

"Siapa kau? "

"Aku" Tnjuk jihan pada dirinya sendiri

"Perkenalkan aku ji___ah maksud ku zhang yuqi dari kediaman jendral Zhang yue" Ujar  jihan

"Putri kedua dari kediaman zhang" Lanjut jihan

(Oke teman taman, untuk selanjutnya kita akan pakek nama karakter tokoh yang di masuki oleh jihan yang zhang yuqi)

Pria itu hanya diam"kau tidak takut? "

"Takut?, takut dengan apa?, pada mu gitu?  Aku tidak akan  mati hanya kau menusuk dengan pedang itu, karena aku hanya akan mati di tangan seseorang"

"Tangan siapa? "

"Kau tidak perlu tau tidak Penting"

Lagi lagi pria itu diam

"Kenapa kau bisa terluka disini?, jangan kau pemberontakan kerjaan ya, di lihat dari gaya mu si iya, pakek topeng baju merah semua" Ujar zhang yuqi tidak berhenti berbicara.

"Ah sudahlah, aku tidak peduli, kau sudah sehat kan, aku pergi dulu, sampai jumpa di lain waktu pendekar api" Ujar zhang yuqi

"Pendekar api?" Ujar nya lirih, sudut bibir nya tertarik berbentuk Sabit. Melihat punggung zhang yuqi samakin menjauh.

_____

"Ayah kakak kemana? "

"Kau lupa kakak mu suka berkelana menjelajahi daratan"

"Tidak, aku hanya rindu padanya" Tapi bohong, aku hanya ingin melihat visual nya saja, hahaha tawa jahat dalam Hati.

" Nak, dengarkan Ayah,,,, yang mulia raja mengeluarkan dekret bahwa putri kedua Ayah harus menikah dengan pangeran agung "

"Pa,, pangeran agung, maksud nya pangeran yuan? "

"Iya" Ujar jendral lemah, ia tau bahwa putri akan menolak dekret ini dan dia harus siap dihukum, bagimana pun semua Ayah akan berpikir dua kali kalau hendak menikah kan putri mereka dengan pangeran yuan, yang terkenal sangat dingin, begis, kejam, dan tidak kenal kasih sayang.

Novel world adventureOnde histórias criam vida. Descubra agora