bab 19

1.9K 227 1
                                    


Zhang yuqi pulang ke istana manuela dengan tergesa-gesa, ia ingin segera bertemu dengan pangeran yuan.

"Dimana pangeran agung yuan? " Tanya Zhang yuqi pada salah satu prajurit yang ia temui di halaman istana.

"Maaf yang mulia kami kurang tau" Ujar prajurit itu menundukkan kepala nya

Zhang yuqi langsung melangkah pergi meninggalkan prajurit itu.

Zhang yuqi terus berjalan menyusuri setiap lorong istana, memeriksa setiap ruang yang ada.

"Kau mencari sesuatu? " Tnya seseorang laki-laki

Zhang yuqi mendekati pria itu, ia memperhatikan nya dari atas hingga bawah"kau putra mahkota? "

Laki-laki itu tersenyum "eumm dari senyuman bisa kita tebak jawabannya 'iya'" Ujar Zhang yuqi melihat kearah lain, ia hendak melanjutkan perjalanan, namun putra mahkota menahan nya.

"Kau tidak memberi salam pada ku? " Tanyanya

"Hehh!,, aku ini istri dari saudara mu, bearti aku saudari iparnya mu, kenapa aku harus memberi hormat pada mu? , kau keluarga ku, jika kau atasan ku dan aku bawahan mu, sah sah saja aku memberi mu hormat, lagi pun kita bukan di acara kerajaan yang di hadiri banyak bangsawan lain, kita hanya berdua di sini"

"Kau hanya akan memberi ku hormat jika ada orang lain"

"Iya orang lain selain keluarga kerajaan, karena jika ada orang lain maka saat itu kau sedang menjadi putra mahkota kerajaan menuela, kau paham maksud ku kan? " Ujar Zhang yuqi langsung pergi dari sana

Putra mahkota menatap dengan wajah sulit di artikan"baru ku sadari istri pangeran agung yuan sangat lah unik,, eumm, semoga aku mendapatkan putri Mahkota seperti dia"ujar putra mahkota dengan nada cemburu yang dibuat buat sambil terus memperhatikan punggung Zhang yuqi yang semakin menjauh dari nya.

Zhang yuqi terus menyusuri lorong kerjaan, sampai ia  diruang  perpustakaan kerjaan.

Ia membuka perlahan pintu perpustakaan, ia masuk kedalam untuk memeriksa , apakah pangeran yuan ada di dalam.

Zhang yuqi menatap tajam laki-laki yang ia cari tadi, ternyata ia sedang membaca dengan tenang di sini.

Zhang yuqi berjalan cepat dan langsung mencekik leher pengeran yuan.

"Kau ingin membunuh zhen? " Ujar nya menggeram menahan gejolak dalam dirinya, "lepas wangfai!!" Ujar nya terdengar seperti perintah.

"Tidak sebelum kau mati" Ujar Zhang yuqi penuh penekan, pangeran yuan tidak menyangka istrinya akan melakukan ini apadaya.

Pangeran yuan menatap dalam mata Zhang yuqi yang penuh amarah itu, "apa yang terjadi, kenapa kau sangat marah pada zhen" Ujar pangeran yuan berusaha melepaskan cekikkan itu, sebenarnya mudahnya baginya melepaskan cekikkan itu, namun karena di hadapan nya itu istrinya, dia berpura-pura sulit melepaskan cekikkan nya, jika seandainya ia melepaskan cekikkan nya dengan tenanga nya, maka bisa saja istrinya terluka.

"Kau membunuh nya, kau pembunuh" Ujar Zhang yuqi berteriak frustasi.

Air mata mengalir membasahi pipinya, rasa sedih nya bercampur dengan amarah yang tertahan sejak tadi"KENAPA KAU MEMBUNUH NYA HAH?!?,"

Pangeran yuan terdiam memperhatikan istrinya, kenapa istrinya jadi seperti ini, siapa yang membocorkannya. Setaun tidak ada yang tau kejadian pembunuhan itu kecuali elion, tidak mungkin elion membocorkannya.

"Kau salah wangfai, Zhen tidak membunuh nya, percayalah" Ujar pangeran yuan berusaha membuat istrinya percaya.

"Apa kau pikir aku percaya pada iblis seperti mu hah!? " Ujar Zhang yuqi semakin menjadi.

Zhang yuqi memperdalam cekikkan nya. Mendengar ucapan istrinya itu, terasa sangat menyakitkan, ulu hatinya terasa di tusuk tusuk. Pangeran yuan tidak merasakan apa apa di lehernya, rasa sakit hatinya akan perkataan istrinya lebih menyakitkan dari pada apapun.

"Apa aku terlihat seperti iblis di mata mu? " Ujar pangeran yuan lirih

Zhang yuqi melepaskan cekikikan nya, dan menarik kerah baju pangeran yuan "iya,, di mata ku kau tidak lebih dari moster yang mengerikan, iblis yang menyeramkan, aku menyesal telah menerima dekrit ini" Ujar Zhang yuqi menatap tajam pangeran yuan.

Zhang yuqi menatap wajah pangeran yuan "apa kau marah mendengar kata kata ku tadi?, kau ingin membunuh ku juga?, lakukan lah dengan senang hati aku menerimanya" Ujar Zhang yuqi tersenyum samar, wajah masih terlihat sangat Merah karena amarahnya.

Pangeran yuan tetap diam, dia hanya memperhatikan istrinya, ia tau saat ini istrinya sedang marah dan sedih.

"KENAPA KAU DIAM SAJA HAH?, APA KAU MENDADAK TULI!! " Ujar Zhang yuqi kembali menarik kerah baju pangeran yuan yang tadi sempat ia lepas.

Pangeran yuan menggengam lembut tangan istrinya yang berada di kerah baju nya, "tenang wangfai" Ujar pangeran yuan.

Zhang yuqi menatap nya tajam, ia menghempaskan genggaman tangan pangeran yuan dengan sangat kasar"tenang kata mu, kau membunuh nya, sudah ku bilang jangan coba coba membunuh nya, tapi kau "ujar Jihan menghentikan kata kata nya, tak di sangka ia tertawa.

" Zhang yuqi,, Zhang yuqi,, buat kau bicara pada iblis ini,, dia tidak akan pernah mengerti perasaan mu"ujar Zhang yuqi menepuk-nepuk kepala nya sendiri,, sembil tertawa kecil.

Pangeran yuan bangun untuk menghentikan aksi istrinya itu"jangan menyentuh ku! "Ujar Zhang yuqi mendorong pangeran yuan.

" Mulai dari hari ini jangan pernah menemui ku lagi, anggaplah aku sudah mati, aku membenci mu pangeran agung yuan "ujar Zhang yuqi pergi membawa kekesalannya.

" Apa kau sangat menyayangi nya, sampai kabar kematian nya membuat mu seperti ini"

"Apa kabar kematian nya sangat menyakitkan bagi mu"

"Apa jika aku mati kau akan seperti ini juga? " Ujar pangeran yuan menatap pintu yang baru saja di lalui istrinya.

"Jika aku tau, kematian nya akan membuat mu, seperti ini,, aku tidak akan pernah membunuh nya" Ujar pangeran yuan begitu menyesal karena telah membunuh sahabat istrinya, untuk pertama kalinya ia menyesal telah membunuh seseorang, dan itu karena istrinya.

Zhang yuqi berjalan cepat meninggal perpustakaan, hatinya terluka mengetahui kabar kematian sistem, di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba dadanya merasa sangat sakit ,, seperti terbakar.

Zhang yuqi menompak tubuh nya pada pilar pilar kerajaan.

Ia meringis pelan, sambil memengang dadanya , Zhang yuqi terbatuk mengeluarkan darah yang sangat banyak.

Tiba-tiba saja rasa pening melingkupi kepalanya, ia ambruk ke tanah, namun sebelum itu terjadi ada yang menahan tubuh nya dan menahan dengan lengannya.

"Wangfai" Panggil orang itu memukul mukul lembut pipi Zhang yuqi... Ada rasa khawatir di hati nya, ia  mengangkat tubuh Zhang yuqi untuk dibawa ke tabib istana

_______

Salam dari penulis

Angga Riansyah antariksa Putra

Aceh Besar
6 September 2021

Novel world adventureWhere stories live. Discover now