[Beautiful Nerd] - Aku Milik Kenio

5.3K 626 53
                                    

Ini bukan kunjungan pertamaku ke Tanah Daeng ini. Selain menemani Radith untuk urusan bisnis, aku juga pernah sekali datang ke sini untuk mengunjungi festival buku. Beberapa penulis favoritku hadir di sana dan kurasa, itu pengalaman pertamaku pergi sendiri ke luar kota. 

Jangan tanya betapa sulitnya meminta restu dari Mama dan Papa, apalagi Radith. Sepertinya proposalku ditolak berkali-kali dengan alasan keselamatan. Sayangnya waktu itu aku tak bisa mengajak Meghan, yang mana membuat keluargaku semakin sulit memberikan izin, meskipun waktu itu usiaku sudah 23 tahun, cukup bijaksana untuk pergi sendiri menurutku.

Akhirnya, setelah merengek kepada Radith untuk mengizinkanku pergi dan membantuku membujuk Mama dan Papa, aku akhirnya mendapatkan kesempatan itu, dengan kondisi...

Radith menitipkanku pada temannya, yang mengejutkannya seorang lelaki. Ya, aku tahu, konyol sekali. Ia tidak mengizinkanku pergi sendiri, tetapi malah menitipkanku pada lelaki yang tak kukenal. Namun, karena itu adalah harapan terakhirku, akhirnya aku menyetujui syarat yang diajukan Radith.

Dia bilang, pria ini adalah teman tongkrongannya yang sangat ia kenal dan percaya, jadi kurasa, seharusnya aman.

Namanya Yuda, usianya sebaya denganku dan Radith. Ia dan Radith bertemu di klub pecinta otomotif yang sama. Mereka sudah mengenal sejak kami SMA, sayangnya kami tak pernah memiliki kesempatan untuk berkenalan. 

Sebelum aku berangkat, Radith sempat berpesan padaku bahwa temannya yang akan menemaniku selama di Makassar ini adalah lelaki ramah yang baik hati dan tampan. Aku tak tahu alasan Radith menjelaskan hal tersebut kalau pada akhirnya ia memberiku peringatan untuk tidak jatuh cinta pada lelaki itu karena--konyolnya--ia sudah berjanji kepada Kenio untuk menjagaku.

"Kamu pasti akan cepat akrab dengan Yuda, tapi jangan terlalu akrab, apalagi jatuh cinta. Tamat riwayatku kalau Kenio tahu," pesannya kala itu yang menurutku sangat tidak masuk akal karena aku bahkan sudah tidak ingat kapan terakhir kali aku dan Ken saling berhubungan. Aku tak pernah berpikir kalau Ken akan kembali.

Sesampainya aku di sana, Radith benar. Sulit untuk tidak jatuh cinta dengan sosok Yuda yang manis dan begitu ramah. Ajaibnya, justru tipe lelaki seperti itulah yang paling aku hindari. Mungkin karena Radith terus menyebut nama Kenio sebelum aku berangkat, sehingga ketika aku bersama Yuda, aku tak bisa berhenti membandingkan lelaki itu dengan sosok Kenio. Konyol sekali.

Well, mungkin hal itu kini tak lagi konyol, mengingat aku dan Kenio sudah memutuskan untuk menjalin hubungan. Maka, ketika kulihat Yuda di pintu kedatangan untuk menjemputku dan Radith, otakku langsung memberikan peringatan keras bahwa aku perlu menjaga jarak dengan lelaki itu.

Aku berjalan di belakang Radith sambil menyeret koperku. Berharap Yuda tak terlalu ingat atau bersemangat membahas tentang momen-momen yang pernah kami habiskan berdua. Duh, aku jadi geli sendiri mendengar kata-kataku barusan. Seakan aku dan Yuda pernah berkencan saja.

Radith dan Yuda bertukar sapa dengan girang sementara aku masih menunggu di belakang Radith sambil sibuk memainkan ponselku, sampai Yuda akhirnya ikut menyapaku.

"Hai, Adis. Masih ingat sama saya?" tanya Yuda dengan logatnya yang khas.

Aku mengangguk dan tersenyum simpul. "Tentu. Yuda, pemandu wisata sekaligus bodyguard sewaan Radith," candaku seraya melirik Radith yang dibalas dengan pelototan galak.

"Sedihnya hanya dianggap pemandu wisata, tapi yah... senang bertemu dengan kamu lagi."

Yuda tersenyum memamerkan sederetan gigi rapinya sambil  menjulurkan satu tangan kepadaku. Aku balas menjabat tangan Yuda sebagai bentuk ramah tamahku. Lalu kami pun diantar menuju hotel di tengah kota tempat kami akan menginap.

Beautiful NerdWhere stories live. Discover now