44- Milik Gue

181K 14.7K 3.6K
                                    

Tap bintang dipojok kiri bawah dulu

Makasihhh


⚠️Mengandung unsur kekerasan ⚠️

Ditulis lebih dari 2.000 kata
.
Buat yang kurang srek sama visual-visual ini, Boleh imajinasi sesuai aja yang kalian mau, Biar halu-nya makin lancarrr. Lagian Visual itu cuma buat pelengkap. It's Oke guys
.
.
.

Selamat membaca

"Lo mau tau siapa gue?" Olivia mengangguk dengan wajah sombongnya.

"Gue..."

"LO?!" pupil mata Olivia melebar sempurna setelah mengingat-ingat orang di hadapannya ini.

Olivia berancang-ancang untuk lari naas-nya dirinya malah semakin dikelilingi orang-orang berjaket hitam tersebut. Mereka semua adalah anggota geng motor Vangster, Salah satu musuh anggota Avigator. Bayang-bayang saat dirinya dan Alan dikepung itu teringat jelas di benaknya.

"Sialan, Mati gue," gumam Olivia membuat Jovian mengeluarkan smirk-nya.

Jovian membelai lembut pipi Olivia yang langsung ditepis kasar oleh sang empu.

"TANGAN LO VIRUS DOANG ANJIR!" sentak Olivia menatap tajam Jovian.

"Kok bisa Alan dapet modelan kek lo?" sahut Irgan- Wakil ketua Vangster.

"Bacot," sarkas Olivia menatap sinis Irgan.

"Udahlah bos bawa aja langsung ke Markas."

Mata Olivia melebar, Ia dapat melihat Go-Car yang Alan pesan sudah dipertigaan yang ia biasanya tempati. Ia menerobos kasar tubuh Jovian dan teman-temannya. Berhasil.

Ia berlari cepat menuju Go-Car itu, "JALAN CEPAT!!!" ujarnya gugup.

"KEJARRRRRR!!!" titah Jovian kecolongan oleh gadis itu.

Semua anggota Vangster mendekati motor mereka masing-masing dan mengajar mobil yang ditumpangi gadis incaran mereka.

"Adhi kemana sih? Ya Tuhan..." gumamnya berusaha menelpon Adhi ke-13 kalinya namun sama sekali tidak ada jawabannya.

"Tuhan bantu hamba..."

Sebuah ide terlintas di benaknya, Salah satu orang yang bisa menolongnya hanya Edgar. Edgar juga salah satu anggota geng motor yang handal.

Ia mengotak-atik handphone-nya lalu meletakkan di telinganya.

"H-hallo," sapa Olivia gugup sambil sesekali-kali menoleh kebelakang. Motor-motor itu masih saja mengikutinya.

"Kenapa Liv?" tanya Edgar diseberang sana.

"G-gue dikejar orang yang waktu, waktu i-itu sama A-alan yang lo, Lo ikut nolongin gue. Orangnya juga sama kayak, Kayak di itu, Itu kemarin waktu sekolah kita diserang," gugupnya.

Tok Tok Tok

Bunyi ketukan pintu disisi kanan dan kirinya membuatnya semakin gugup, Orang itu sudah di samping mobilnya tepat.

ALAVIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang