sebelas!

46 6 0
                                    




"Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari marabahaya, Aamiin Aamiin ya rabbal alamin, untuk para santri tidak ada yang meninggal tempat duduk masing masing, karena ada yang akan Alif bicarakan. terimakasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

Setelah selesai kajian pak kyai, semua santri di minta untuk tetap duduk di tempat masing masing karena akan ada yang mas alif bicarakan.

"Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, untuk semua santri sebelum kalian kembali ke asrama masing masing saya minta waktunya sebentar. berhubung sebentar lagi tanggal 17 agustus, pondok pesantren an-niati akan mengadakan lomba, soal lombanya apa saja saya akan memberi list kepada pengurus kamar masing masing, apa ada pertanyaan? kalau tidak ada silahkan kembali ke asrama masing masing"

"Baiklah saya harap, kalian mengerti dengan apa yang saya bicarakan tadi, terimakasih wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

Lomba 17 agustus ini selalu di adakan setiap tahunnya, dan baru tahun ini maira merasakan rasanya merayakan hari kemerdekaan di pesantren.

Maira jadi teringat ketika mengikuti lomba cerdas cermat di sekolahnya dulu, dan ia memenangkan juara 2.

Maira kembali ke asrama, sambil berjalan ia memikirkan apakah ia akan mengikuti lomba ini atau tidak.

"Kamu mau ikut lomba Ra?."  Maira menoleh ke arah maya, dan mengangkat kedua bahunya bingung.

"Aku dulu suka ikut lomba cerdas cermat di sekolah, tapi kaya nya tahun ini aku ga akan ikut lomba apa apa." ia tersenyum tulus

"Loh kok gitu, liat dulu nanti ada lomba apa aja kalo ada cerdas cermat kamu ikut ya?"

"Insyaallah deh may hehe."

"Yaudah kamu pikir pikir dulu aja."

•••

"Bi ente tahun ini ikut cerdas cermat lagi ya"

"Iya tuh, tahun kemaren aja ente menang"

"Iya bi, ikut aja ente"

Habibi memang di kenal dengan kecerdasannya, selain pintar dalam urusan agama ia juga selalu selalu memenangkan olimpiade di sekolah, tidak di ragukan lagi jika banyak sekali yang mengaguminya.

"Insyaallah tahun ini ikut lagi ane, pusing euy."

"Kok insyaallah sih bi, iyain aja napa"

"Ente mah ne, kalo tiba tiba ane sakit gimana?"

"Astaghfirullahh, tong kitu atuh bi."

"Semuanya atas kehendak Allah Neo."

"Iya bi iya, segimana kamu we lah"

Tiba tiba mas alif menghampiri habibi dan temannya "ini daftar lomba lombanya, kalian tolong sekalian kasih ke kamar yang lain ya, saya masih ada urusan."

"Siap mas alif" kata neo

daftar lomba, pondok pesantren an-niati

-cerdas cermat
-catur
-kaligrafi
-balap karung
-dll


"Ada cerdas cermat lagi kan bi, ente pokonya harus ikut titik." kata Neo dengan penuh penekanan

Habibi menggelengkan kepalanya, apakah Neo tidak mendengarkan apa yang habibi bilang tadi.

"Ane bilang apa tadi ne, ya allah"

"Gelut we duaan" Kata abidzar yang tiba tiba datang

"Dari mana kamu?" tanya habibi

"Kepo, kemana we lah udah gede ini."

"Yeuuu ngeselin di tanya nya." Neo

"Aku abis liat mading, aku mah rek ikut lomba makan we lah ada gak ya?"

"Makan aja kamu mah zar" jawab Neo

Habibi sudah terbiasa melihat tingkah abidzar yang random seperti ini, sudah tidak aneh lagi baginya.

Lomba akan di mulai beberapa hari lagi, habibi sudah memutuskan untuk mengikuti lomba cerdas cermat kembali tahun ini, ia sudah mempersiapkan semuanya matang matang.

•••

haii cemuwanyaa! author ngantuk bgt niee
komen ya kalo ada part yang typo🧚🤩

cinta untuk habibiNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ