•
•
•Aku terkejut ketika ada kaki terpampang di depan wajahku, ternyata itu kaki abidzar! Astaghfirullahh
ni anak kalo tidur ngabisin tempat, batinku
Aku terbangun dan melihat ke sekelilingku, sepi. hanya ada abidzar dan aku, ini sih namanya kamar milik berdua haha!
"Zar bangun, kebawah yuk anterin ane ke bi aen" Aku sangat haus sekali, aku lupa membawa air minum seperti biasanya aku terlalu sibuk memikirkan perempuan itu
"Ente kaya cewe aja bi, biasanya aja sendiri ck! ganggu aja" Omelnya
"Ya Allah zar kaya gapernah gangguin ane tidur aja" Abidzar tidak menjawab, ia terus memejamkan matanya
Aku memutuskan untuk ke bi aen seorang diri, asramaku dan asrama putri memang tidak berjauhan, hanya terhalang majelis saja untuk sampai ke asrama putri
Aku jadi teringat kejadian tahun lalu ketika aku masih baru masuk pesantren ini. abidzar dengan pedenya memasuki asrama putri hanya untuk melihat seseorang yang di kagumi nya, Mas alif yang melihat kejadian itu langsung menghukum (takziran) abidzar, malang sekali memang nasib Abidzar ini
"Bi aen, air putih botol satu ya" Pintaku kepada bi aen, biasanya Abah dan umi membawakanku air mineral dari rumah, karena aku tidak terbiasa meminum air yang ada disini
"Eh si kasep, siap kasep" Katanya sambil mengacungkan jempol.
Aku menikmati angin siang ini, sejuk sekali cianjur hari ini, seperti hatiku.
Bi aen memberikan sebotol air mineral yang aku pesan, aku akan meminum nya di aula belakang saja.
Aku duduk di bawah pohon rindang, sambil meminum air mineral yang aku beli tadi. Aku jadi teringat Abah dan umi, aku merindukan mereka sudah dua bulan mereka tidak menjengukku, aku hanya dikirimi surat dan paket, huhh
"Ngapain ente disini bi, sendirian aja abidzar mana tumben dia ga ngikutin"
"Ngagetin aja ente, dia di kamar lagi ngebo, ane ajak kaga mau"
"Bi belum tau nama cewe yang ente maksud?-" Aku menggeleng lemah, Neo duduk di sampingku, aku menatap kosong jalanan di depan, bagaimana caranya agar aku mengetahui namanya.
"Kita harus minta bantuan mas alif kayanya bi, mas alif kan anak pak kyai siapa tau beliau tau nama cewe yang ente maksud" Aku bingung dengan perkataan Neo, tapi ada benarnya juga yang Neo katakan. mas alif kan anak pak kyai pasti dia tau nama perempuan itu
Aku menarik tangan Neo untuk menanyakan hal ini kepada mas alif, gercep sekale ya gais ya!
"Eh mau kemana bi, demi Allah si habibi nekat pisan" Neo terus saja mengomel
"Bi ya Allah, jangan narik narik atuh ai kamu, meni kasar sama aku"
"Habibi siahhh, ya Allah" Aku menghentikan langkahku, dan menatap Neo ganas
"Naon liat liat, da ganteng ane mah" dengan pedenya ia berkata seperti itu
"terlalu percaya diri kamu mah ne" Kataku
"Jujur we padahal mah bi" Aku hanya menggelengkan kepalaku, melihat tingkah Neo yang seperti ini
Ragu sebenarnya untuk menanyakan hal ini kepada mas alif, bagaimana caranya aku berbicara kepada mas alif
"Kaya nya aku cari tau sendiri we lah ne" Neo menatapku bingung
"Tadi narik narik, sekarang mau nyari tau sendiri terserah kamu aja lah bi, gatau gelap" Aku tersenyum tanpa dosa kepada Neo
"Malah senyum ih, serem kamu bi" Aku tertawa terbahak bahak ketika melihat raut wajah Neo yang menatapku geli
Neo meninggalkanku begitu saja.
Aku membuntuti langkah Neo untuk kembali ke asrama.
•••
haloo readers!! apa kabar niiii? sehat sehat ya kalian 🤩✌🏻
YOU ARE READING
cinta untuk habibi
Teen Fiction"𝚋𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚎𝚜𝚝𝚊 𝚙𝚞𝚗 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚎𝚕𝚊𝚜𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚒𝚜𝚝𝚒𝚖𝚎𝚠𝚊𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊" -𝓂𝒶𝒾𝓇𝒶 "𝚑𝚊𝚝𝚒𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚖𝚎𝚠𝚊" -𝒽𝒶𝒷𝒾𝒷𝒾 apa yang kamu bisa l...