Slow Update~~
Aku tak tahu apa yang salah.
Sejak aku kecil, aku punya tanda tanya biru di dalam benakku.
Mungkin itu sebabnya aku hidup begitu keras.
Tapi saat kulihat kebelakang, aku hanya berdiri terdiam.
Bayangan kabur yang menelanku.
Tetap saj...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
Taehyung kalut menghampiri Jungkook dengan keadaan yang terlihat begitu kacau. Terisak dengan menjambak rambutnya sendiri. Tak ayal sukses membuat hatinya diliputi rasa cemas dan sakit melihatnya dengan keadaan seperti itu, lagi dan lagi.
Taehyung menggendong Jungkook bridal style dan membawanya ke kamar bunny nya. Ia membaringkan Jungkook dengan hati-hati. Kemudian mengambil beberapa obat di laci dan mengambil air yang memang sudah ada di atas meja.
“Telan ini, Koo.” suruh Taehyung cemas. Ia membantu memegangi gelas melihat tangan Jungkook yang gemetar.
“Apa kepala Koo masih terasa sakit?” tanya Taehyung setelah beberapa saat menunggu Jungkook tenang.
“Ani, hyung. Sudah tidak sesakit tadi.” ujar Jungkook lemah.
Tehyung yang mendengarnya segera mengambil handphonenya dan mencari kontak dengan nama Pinky Hyung dan mendialnya.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Taehyung menamainya begitu karena hyung sulungnya itu suka sekali atau mungkin terobsesi dengan segala sesuatu yang berwarna pink.
“Yeobseo.” sahut orang di seberang telepon.
“SEOKJIN HYUNG!! CEPAT KE MANSION KOO SEKARANG!!” seru Taehyung. Mendengar kalimat yang mengatakan tidak sesakit tadi, ia menyimpulkan bahwa bunny nya masih merasa kesakitan. Dan ia tidak suka.
“Ya!! Jangan ngegas juga dong. Kau mau membuat hyung tuli mendadak hah!! Telinga hyung pengang mendengarnya. Memang kenapa menyuruh hyung ke mansion, Koo?” tanya Seokjin setelah mengomel panjang kali lebar kali tinggi dengan gaya nge-rap nya.
