CHAPTER 14

552 72 39
                                    

Happy reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Happy reading

.

.

.

.

.

.

Jungkook menghempaskan tubuhnya di kasur king size nya. Ia menghembuskan nafasnya lelah.

Berpikir, mengapa penyakitnya sekarang sering kambuh? Apakah sekarang penyakitnya bertambah parah? Karena tak biasanya ia kambuh dalam waktu dekat.

Sudahlah. Memikirkannya membuat kepala Jungkook pusing. Tak ada bedanya. Pasti dia akan meninggalkan dunia ini bukan? Tak peduli itu besok atau bertahun-tahun lagi.

“Molla. Tak usah pikirkan penyakit ini, Koo. Tak guna. Ini tak akan membuat eomma appa memperhatikan Koo lagi.” gumam Jungkook lesu.

Kantuk perlahan menjemputnya dan menghantarkannya ke alam mimpi.

.

.

.

.

Yoongi memarkirkan mobilnya di garasi. Dan berjalan malas-malasan masuk ke dalam mansionnya.

Rasanya tubuhnya penat sekali. Ingin cepat-cepat mengistirahatkan tubuh dan otak lelahnya dari tugas-tugas Han-gyosunim.

Langkahnya terhenti melihat pintu kamar Jungkook yang telah selesai diperbaiki gara-gara dirusak Namjoon. Ia mendekati pintu kamar dongsaeng nya dan dengan ragu membukanya.

Kedua tungkainya menghampiri Jungkook yang terlelap pulas. Ia tersenyum kecil melihat wajah polos dongsaeng nya dengan gigi kelinci yang mengintip malu-malu.

 Ia tersenyum kecil melihat wajah polos dongsaeng nya dengan gigi kelinci yang mengintip malu-malu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Blue and GreyWhere stories live. Discover now