CHAPTER 2

761 85 15
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

.

.

.

.

.

.


Dua orang anak remaja yang baru turun dari sebuah motor tersebut mengundang tatapan penuh kagum dari siswa siswi Dulwich College Seoul yang berjalan berlewatan.

Yang satu turun dengan santainya sedangkan namja yang satunya rasanya nyawanya seakan tercabut paksa.

Kim Taehyung dengan segala pesonanya, ditambah box smile mempesona miliknya mampu membuat yeoja yang merupakan teman seangkatan maupun hobae dan sunbae nya menjerit histeris.

Dan Jeon Jungkook, namja yang sebelumnya merasakan nyawanya tercabut paksa, anaknya memiliki baby face ditambah pipi gembilnya membuat namja maupun yeoja menahan gemas agar tidak mencubit pipinya.

Mereka sadar bahwa pawang singa Jungkook, Kim Taehyung tidak akan membiarkan baby bunny nya disentuh sana sini sama sembarangan orang, apalagi macam modelan tante girang. Nanti bunny nya tertular jadi kelinci girang katanya.

Sudahlah, biarkan saja pikiran absurd Taehyung itu.

“Koo, gwaenchana?” tanya Taehyung panik  melihat jalan Jungkook yang gontai.

“Ne hyung.” Jungkook mengangguk lemas. Sungguh tadi itu salah satu momen yang paling menakutkan dalam hidupnya selama ini.

Bagaimana tidak? Taehyung mengendarai motor nya seperti seorang pembalap profesional. Menyalip beberapa mobil, truck, dan bus sekalipun.

Yah, Jungkook tidak mungkin menyalahkan Taehyung karena memang tinggal 10 menit untuk waktu gerbang ditutup. Untung saja gerbang belum ditutup.

“Tapi kamu beneran tidak apa-apa kan, Koo? Apakah kepalamu sakit lagi?” tanya Taehyung cemas.

“Koo sungguh tidak apa-apa, hyung. Dan tolong jangan perlakukan Koo seakan seorang kakek tua yang penyakitan. Koo tidak suka, hyung.” ketus Jungkook.

“Mianhae, hyung tidak bermaksud seperti itu. Hyung hanya cemas padamu, Koo. Hyung tidak ingin Koo meninggalkan hyung.” ucap Taehyung sendu.

Nah, kalau sudah begini, Jungkook jadi merasa bersalah pada hyung kesayangannya itu karena sudah berkata kasar.

“Taetae hyung, mianhae. Koo sudah berkata kasar dan membuat hyung sedih. Tapi tolong perlakukanlah Koo seperti orang normal. Setidaknya itu membuat Koo tidak terlihat menyedihkan.” ucap Jungkook lirih dan mata bulatnya berkaca-kaca seakan air mata itu siap meluncur turun melewati pipi gembilnya.

Blue and GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang