31. Makan Di Resto

14.4K 1.8K 119
                                    

Teman Hidup

Teman Hidup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kali ini usia kehamilan Nayata sudah memasuki 5 bulan, perutnya terlihat lebih besar dari sebelumnya. Oh iya jangan lupakan pipinya yang semakin bulat. Sejak hamil, nafsu makan pria itu bertambah pesat, tak heran kalau berat badannya naik. Sudah beberapa bulan ini, Indonesia dan banyak negara tengah menghadapi pandemi virus.

Selama pandemi berlangsung, Esa melakukan WFH atau bekerja dari rumah. Sebenarnya ada hikmahnya juga sih, karena ia bisa mengawasi sang suami secara langsung. Entah insting atau bagaimana tapi yang jelas pria itu lebih posesif sekarang. Kali ini Esa sedang memeriksa beberapa dokumen sembari berdiskusi dengan Senja lewat video teleconference. Saat sedang fokus tiba-tiba pintu ruang kerja terbuka menampilkan sosok sang suami yang kini lebih banyak memakai kaos yang mirip dress, katanya sih agar lebih nyaman.

"Mas."

"Iya Sayang, kenapa?" Esa membalikkan kursinya untuk menatap sang suami.

"Masih lama?" Nayata mendekat kemudian duduk di pangkuan suaminya, "Hai Pak Senja," ia menyapa Senja sembari melambaikan tangan ke layar laptop.

"Haduh pagi-pagi udah bucin aja nih," ujar Senja sembari tertawa, tak lama muncul seseorang di samping senja, "Nanaaaaaa!" itu suara Renji, pria kecil itu tersenyum ke arah kamera.

"Loh kok Renji sama Pak Senja?! Kalian tinggal bareng?" ia menatap curiga pada temannya.

"Iya Na, ini si Bocil minta nginep di sini," jawab Senja, pria itu kemudian mendapatkan pukulan di lengan.

"Kamu ya yang maksa aku nginep, jangan fitnah!" ujar Renji kesal.

"Nikah dulu woy," goda Esa pada temannya.

"Ntar abis pandemi biar bisa pesta," jawabnya sembari tertawa.

Senja dan Renji memang sudah resmi berpacaran dari beberapa bulan yang lalu, hanya saja Nayata tidak menyangka mereka sudah satu rumah sekarang. Obrolan soal pekerjaan malah berubah menjadi curhatan mereka, utamanya sih Nayata dan Renji.

"Kamu mau dikupasin buah?" Esa mengusap perut suaminya.

"Mau melon," ujarnya, Nayata masih duduk di pangkuan Esa, tangannya melingkar pada leher pria itu.

"Bangun dulu dong."

"Hngg gak mau, nanti aja deh melonnya. Aku pengen sama Mas Esa dulu," wajahnya mengusal pada area leher Esa.

Sesekali Esa menciumi pipi sang suami yang makin bulat, aroma nya bahkan jadi mirip bayi, rasanya Esa ingin menggigit bagian itu tapi takut si manis marah. Setelah acara bermanja ria akhirnya mereka bangkit. Nayata duduk di ruang tengah sembari menonton Pets 2 sedangkan Esa sibuk memotong-motong buah melon untuk sang suami.

"Nih melonnya."

"Suapin, aaaaaa."

Esa terkekeh, tapi kemudian menurut dan menyuapi sang suami dengan telaten. Mata si manis tak terlepas dari layar televisi, ia sesekali tertawa tapi detik kemudian matanya melebar seolah bingung, "Kamu gemesin banget astaga, gak kebayang nanti Baby Ji segemesin apa?"

TEMAN HIDUP | NOMINWhere stories live. Discover now