3. Pria Bernama Esa

27.5K 3.7K 259
                                    

Teman Hidup

Satu lagi hari baru untuk Nayata sebagai mahasiswa magang di kantor E-Drive

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu lagi hari baru untuk Nayata sebagai mahasiswa magang di kantor E-Drive. Jika biasanya ia malas bangun pagi, kali ini pria manis itu bangun lebih awal, bahkan membuat Sandio Jayadi hampir menyemburkan kopi paginya ketika melihat si bungsu sudah siap tanpa harus bersusah payah dibangunkan oleh bunda seperti biasa.

"Nana, kamu begadang sampai pagi?" tanya sang Ayah hati-hati. Si bungsu hanya menggeleng acuh, sembari melahap nasi goreng buatan Bunda.

"Kok bangunnya pagi banget?"

"Ayah gimana sih? Orang anaknya udah mau bangun pagi masih aja dikomentarin."

"Ya soalnya tumben banget loh. Biasanya Bunda harus teriak-teriak dulu baru kamu bangun."

Nayata langsung mendelik menatap ayahnya kesal, lihatlah bibirnya yang sudah maju 2 cm.

"Ayah jangan gitu dong sama Nana. Baguslah anaknya sekarang udah rajin, kalau nikah juga nantinya dia harus bangun pagi biar ga kaget. Good job bayinya bunda," Yuna mencium rambut si bungsu, hal itu malah membuat Naya makin kesal karena pasti selalu dianggap bayi di keluarga ini.

"Kalau Nana udah nikah pasti tinggal sama suaminya jadi rumah bakal sepi, Bun. Kita suruh si kakak pulang," Sandio tertawa pelan.

"Apa Sih, malah bahas nikah pagi-pagi gini?"

"Iya deh iya. Maaf ya, prince Nayata," ucap ayah Sandi dengan guyon seperti biasanya.

Setelah itu mereka memilih melanjutkan santap pagi bersama dalam keheningan tanpa satu obrolan yang pasti.

🌷🌷🌷

Hari ini Nayata sudah menolak ajakan Galang untuk berangkat bersama karena ia ingin mencoba naik Shuttle bus yang disediakan E-drive. Perusahaan itu memang mengusung tema go green, jadi mereka berniat mengurangi polusi kendaraan dengan menyediakan transportasi massal. Sebagai informasi tambahan, bus yang disediakan untuk karyawan itu gratis dan berhenti tepat di depan kantor, jadi tak perlu repot berjalan lagi.

"Bunda, aku berangkat ya!" Nayata mencium tangan Bundanya dan langsung berjalan keluar rumah sampai ujung jalan untuk menunggu bus perusahaan.

Setelah menempuh perjalanan menggunakan bus, akhirnya ia sampai di kantor tepat waktu. Sebelum masuk, Nayata merapikan pakaiannya, ia juga tak lupa memasang tanda pengenal yang sudah jadi saat hari pertama magang. Setelah men-tap kartu akses, ia langsung masuk menuju lantai 6 tempatnya bekerja. Nayata tergabung dalam tim pemasaran atau jika di E-Drive disebut Corporate Branding and Communication.

Ia menyapa beberapa karyawan yang sedang mengantri lift, hal itu menjadi salah satu basic manner yang sudah dijelaskan oleh Kak Ajeng bagian HR. Setelah pintu lift terbuka, orang-orang berangsur masuk tetapi ketika Nayata dan satu orang lagi akan masuk, lift otomatis berbunyi yang menandakan sudah memenuhi kapasitas. Akhirnya ia dan satu wanita lainya harus mengalah menunggu lift selanjutnya.

TEMAN HIDUP | NOMINWhere stories live. Discover now