Bagian 9. Tea Time

18.4K 1.9K 9
                                    


Berawal dari kejadian di danau beberapa jam yang lalu, dimana Lavina memekik keras, lalu entah datang dari mana Edgar muncul. Kejadian berikutnya Edgar menanyakan apakah aku baik-baik saja yang notabene ia tidak pernah sekalipun mengatakan kalimat itu di kehidupanku sebelumnya

Semua terjadi dalam satu waktu dimana aku masih dalam posisi selonjor kaki. Jangan lupakan beberapa bagian gaun juga masih terendam air danau.

Kacau

Aku tak mempermasalahkan jika yang melihat adalah orang-orang milik keluarga Carolus, tapi tidak dihadapan bangsawan lain

Tidak cukup sampai disitu, aku dihadapkan dengan pernyataan pangeran Edgar yang sungguh tidak masuk akal. Katanya Carolin menungguku di gazebo taman untuk minum teh bersama

Carolin yang kutahu tidak akan mengajakku ke acara apapun. Dengan wajah polosnya ia menolak halus dengan alasan kelakuan burukku yang sialnya itu memang benar

Jadi untuk apa kali ini Carolin mengundangku?

Edgar memberikan waktu untukku berganti pakaian. Sebenarnya tak perlu. Aku sudah memperlihatkan etikaku yang buruk, melakukan etika buruk lainnya tak akan masalah kan?

Saat datang aku disambut dengan raut bingung di wajah Carolin. Karena beberapa hari ini aku dan Carolin jarang bertemu selain saat jam makan, ia mungkin menjadi leluasa untuk mendekati Edgar. Corolin mungkin tak menyangka aku akan datang

Meja kecil berbentuk persegi, dengan aku dan Edgar yang duduk bersebelahan sedangkan Carolin ada di depanku

"Kakak datang ya"

Aku tersenyum remeh, "Tentu kan ada pangeran Edgar disini" Aku duduk berdekatan dengan Edgar.

"Kata ayah pangeran datang karena ingin menemui saya ya. Kalau benar, saya merasa tersanjung"

"Kapan ayah bilang begitu?"

"tadi pagi"

" Kapan? saat sarapan? seingatku ayah tak mengatakan apapun. Jangan lupakan ayah langsung berangkat setelah sarapan. Jadi tepatnya kapan Carolin?"

Carolin tampaknya tak menyangka dengan jawaban yang kulontarkan. Ia terlihat berusaha keras mencari jawaban

Jangan terlalu serius Carolin. Bagaimana kalau sampai muncul keriput. Edgar pasti akan jijik.

"Mungkin kakak lupa,ayah bilang kok saat sarapan tadi" Carolin tertawa canggung

"begitukah? bagaimana kalau kita tanya ke ayah langsung? kudengar ayah sebentar lagi pulang" ucapku berbohong

"Oh mungkin saya salah dengar. Mungkin dari pelayan pribadi saya" Carolin tertawa canggung

Ya teruslah mengelak Carolin. Gunakan wajah polosmu seperti biasa saat berbuat salah

Perasaan dulu kembali muncul. Melihat wajah panik perempuan satu ini membuatku ingin mengerjai lebih dari ini.

Apalagi mengingat perlakuan dulu yang dia lakukan merebut semua kepunyaan yang harusnya jadi milikku dengan playing victim, membuat tanganku terasa gatal ingin mencakarnya

Aku mengambil cangkir teh. Menyesap dengan perlahan sambil menatap tajam Carolin

Lalu Untuk apa marah ?

Aku memejamkan mata, berusaha mengontrol emosi. Benar, untuk apa marah. Di kehidupanku sebelumnya sekeras apapun aku berusaha tetap saja mereka tak pernah melihat keberadaanku

"Terima kasih atas jamuannya, saya pamit undur diri. Tiba-tiba saya merasa tidak enak badan" aku membungkuk sedikit kemudian beranjak

"Kudengar kau sakit apa itu benar?"

Aku berbalik dan menampilkan senyum palsu, "Jarang sekali anda termakan rumor palsu tentang saya"

Anggap saja kabar tentang penyakitku itu palsu. Jangan hiraukan aku seperti biasanya, karena aku tak perlu rasa kasihanmu



Tbc

Second lifeHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin