19. Kecewa 🌷

19.4K 1.6K 266
                                    

🌷🌷🌷

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌷🌷🌷

"Saya kecewa sama kamu"

Kalimat yang sangat menyakiti hati jika dilontarkan dari orang tua yang menyayangi kita - ALVIVA

🌷🌷🌷

Alvian mondar-mandir di depan ruang UKS bagai cacing kepanasan. Sesekali cowok itu mengintip ke dalam melalui sela pintu yang tidak tertutup rapat. Apakah cowok itu tengah mengintip orang ganti baju? Tidak. Ia hanya mengintip Adiva yang tengah berbaring di atas kasur dan dikerumunin anak-anak ALEPOO.

Ya ... sebetulnya Alvian ingin memastikan keadaan Adiva baik-baik saja. Apalagi cowok itu merasa cukup bersalah, karena selama ini ia pikir Adiva hanya pura-pura pingsan saja. Jika tadi Adiva tidak benaran pingsan di depan mata Alvian, cowok itu tidak akan percaya.

Melihat Leo dan beberapa anak ALEPOO keluar dari ruangan UKS, buru-buru Alvian bersender di depan tembok. Cowok itu pura-pura memainkan ponselnya. Bahkan, ponselnya saja terbalik! Astaga. Makanya gengsi jangan dibesarin.

"Al, lo disuruh Bu Reva anterin Adiva pulang soalnya lo tau rumah Adiva," ucap Tio sembari menepuk bahu Alvian.

Alvian mengangguk, sama sekali tidak kelihatan menolak. Lumayan ... ada alasan untuk cari Adiva, pikirnya dalam hati.

Bel pun berbunyi, tanda masuk kelas. Anak-anak berangsur pergi. Alvian segera menahan tangan Leo sebelum cowok itu berlangkah.

"Le. Gimana nasib gue di ALEPOO?"

Leo tampak berpikir.

"Tadi hasil basketnya seri, apa mau diadu lagi?" Alvian kembali bersuara.

Leo menggeleng. Ia tidak ingin melelahkan Adiva lagi. "Lo boleh stay di ALEPOO."

Wajah Alvian sudah berseri, tapi detik berikutnya dipatahkan sama perkataan Leo.

"Ada syaratnya."

Alvian merotasikan kedua bola mata malas. "Apa lagi?"

"Hm. Lo harus akur sama Adiva." Sekilas Leo melihat Alvian menggerakkan bibir untuk mengumpat. Mulut Alvian memang butuh dilatih sekali.

"Termasuk lo gak boleh caci maki dan ngomong kasar ke dia, karena dia udah bergabung dengan kita," lanjut Leo bertujuan melatih mulut Alvian yang licin itu.

"Kalau lo mau bertahan di ALEPOO, lakukan apa yang gue minta." Leo melempar kunci motornya. "Termasuk cuciin motor gue."

Usai mengucapkan itu, Leo pergi meninggalkan Alvian yang kesal sendiri. Sialan. Dikira dia tukang bengkel apa? Masa disuruh cuci motor juga?

ALVIVA (END)Where stories live. Discover now