Dovetail | Part 9

4.7K 1K 136
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Margaret Island, Budapest


Hampir satu dekade berlalu, kupikir aku udah kebal dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan Rama. Namun dengan pengakuan-slash-ceritanya hari ini... I am back to square one.

Aku nggak pernah tahu cerita dibalik perceraian kedua orang tuanya. Maksudnya, aku tahu sebatas yang di permukaan. Keduanya berpisah karena isyu orang ketiga—tapi kupikir itu semua gosip belaka, apalagi mengingat orang tua Rama adalah Marina dan Akmal Suryanegara, pasangan favorit rakyat Indonesia sejak tahun 70-an. Karena kenyataannya, sampai sekarang kedua orang tua Rama tetap single, nggak menikah lagi—jadi wajar, kan, kalau aku menganggap bahwa gosip itu hanya berita yang dibuat oleh wartawan iseng?

Aku juga nggak tahu kalau saat itu kondisi psikologis Rama segitu parahnya. He looked fine. Or, I thought he was fine. Seperti yang dia ceritakan tadi, dari luar kelihatan baik-baik aja, tapi sebenarnya nggak begitu keadaannya.

I feel guilty.

Dan ternyata Harlan, walaupun sering menyebalkan, adalah sahabat yang baik. Dia sama sekali nggak pernah menyinggung hal ini di depanku—yang membuat aku baru tahu beberapa jam yang lalu. Mungkin saudara kembarku itu memang hatinya lebih baik dari pada penampakannya. Monmaap nih, Harlan, aku terlalu banyak berburuk sangka pada dirimu.

"Sebenarnya ngapain kita ke sini, sih, Harp?" Rama bertanya sambil masih mengunyah kürtőskalács atau chimney cake-nya yang kedua.

Tadi kami berdua mampir di Molnár's Kürtőskalács, kedai yang terkenal menjual kürtőskalács di Budapest. Setelah makan satu di tempat, tampaknya Rama nggak merasa cukup. Jadi, ia memutuskan untuk beli dua lagi sebagai bekal di jalan. Satu sudah habis di tram, satu lagi sedang ia kunyah sekarang, saat kami berdua menyusuri jalan setapak di Margaret Island.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
happenstanceWhere stories live. Discover now