Nong

Kira-kira seperti itulah bunyinya.
"Siapa sih" Tanya Dea dalam hati.
  Dea segera membukakan pintu apartemen dan damn.

"Tolongin Dea" Lirih nya dalam hati.

                              ✨✨✨

"Kumohon lepaskan aku... Apa salah ku"
Teriak wanita itu histeris.

Plak

Plak

Plak

Tiga tamparan dia dapatkan dengan keras. Pipi nya memerah. Matanya panas ingin menangis. Ia meneteskan air mata dalam diam. Takut untuk membuka suaranya lagi.

Ia masih bingung kenapa pria didepannya ini menyiksanya? Apa salahnya?

"Sekali lagi kamu membuka mulut murahan mu itu maka terimalah akibatnya "

Wanita itu menegang. Suara low bass itu  begitu dingin dan mengintimidasi. Ia takut. Sangat takut. Ia membungkam mulutnya tetapi ia tidak bisa berhenti menangis.

Tiba-tiba telfon pria itu berdering.

"Iya baby. Kenapa?"

"...... "

"Tapi aku masih ada urusan babygirl. Sebenar lagi aku akan pulang. Bersabarlah"

"....... "

Wanita itu masih menatap heran pria didepan nya. Kemana sisi menyeramkan nya?siapa yang menelfon nya sehingga ia bisa jinak seperti itu?

"Baiklah.aku pulang sekarang"

Cello menatap nyalang mangsanya.
"Kamu beruntung. Pergilah sebelum aku berubah pikiran"

Seketika wanita itu bahagia. Ia segera berlari tapi tangannya dicekal. Ia takut lagi. Berharap pria gila ini tidak melakukan hal aneh

"Jangan harap hidup keluarga mu akan tenang jikalau kamu melapor ke polisi "

Wanita itu berlari sekeras mungkin.
Ia sangat beruntung. Her first yang pernah lepas dari tangan seorang psikopat.

Cello memakai jaketnya dan bergegas pulang.

Sesampainya di apartemen  ia dikagetkan dengan keberadaan kamar nya yang pecah dan berantakan.

"Baby... Kamu dimana... Baby.... " Ia mencari keseluruh ruangan tetapi ia belum mendapatkan sosok pujaan hatinya.

Ia mencari kedalam lemari dan menemukan Frisceela tergeletak tak berdaya.

Dengan bekas cambuk di leher sampai kaos nya robek, bibir yang berdarah, leher bekas cekikan, perut lebam dan mata yang tertutup

"Baby.... Bangunlah... Ku mohon" Ia menangis. Satu-satunya orang yang ia cintai terluka.

"Aku bersumpah akan membunuh kalian" Teriaknya.

✨✨✨

Aslan risau. Ia tidak bisa duduk dengan tenang. Ia sangat khawatir. Pengen sekali rasanya Aslan meluncur ke Swiss saat ini juga.

Ia yakin Dea tidak baik-baik saja.

"Anjing.sialan" Umpatnya frustasi.

Handphone nya berbunyi.

"........ "

"Sudah kuduga. Siapkan pasukan kita sekarang juga. Kita akan membasmi mereka besok malam"

"...... "

"Tunggulah pembalasan ku. Aku bersumpah akan memenggal kepalamu dan membuangnya didepan rumahmu kalau sampai Dea kenapa-kenapa"

Bersambung

Akhirnya gue bisa update juga
Maaf kalau ngga nge feel
Soalnya buatnya buru-buru.

Jangan lupa Vote coment dan share ✨

Oh iya gue lupa satu hal
: buat readers ku tercinta boleh ngga bantuin gue. Komen dong siapa-siapa aja nama tokoh di cerita ini dan apa saya perannya. Soalnya gue lupa.

Makasih

Tetap pakai masker yah kalau mau keluar rumah.
Stay healthy ✨
Semoga Corona cepet usai
Amin ✨

Mengsepi

√My Childish Psychopath ||Selesai||Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt