Thirty Six: What Do You Know About Me?

Start from the beginning
                                    

Lady Casmira berdecih sinis. "Kau yang mengundang kami, Lord." Kemudian Casmira tersenyum miring. "Oh... atau haruskah kuingatkan tentang surat undangan yang kau tulis sendiri untuk Lady Bona, huh?"

Tangan Lord Gavriel terkepal kuat. Emosinya membuncah kala melihat tatapan mengejek dari Lady Casmira.

Lady Casmira tersenyum puas. Informasi tersebut tentu ia dapatkan dari Si mulut besar, Lady Caitlyn yang begitu heboh menceritakan hal ini padanya setelah menjemput Lady Bona tadi siang.

Nyali Casmira nyaris ciut kala memandang tatapan mengerikan dari Lord Gavriel. Gadis itu kemudian menoleh ke bawah saat es yang dipijak oleh kakinya mulai sedikit retak.

Namun, Lady Casmira menolak takut. Ia ingin memperjelas argumennya. Lantas Casmira bertanya, "Bukankah benar begitu, Bona?"

Lalu semuanya menjadi bingung. Pandangan Lady Casmira menengadah. Lady Bona menghilang.

Lord Gavriel yang baru menyadari hal ini pun ikut mencari sosok gadis bergaun putih itu. Bukan hanya sekadar menengadahkan pandangan. Lord Gavriel langsung menghilang bak ditelan angin. Pria itu mencari Bona. Sehingga membuat Eduardo dan Casmira menjadi cemas.

Indra penciuman Lord Gavriel yang kuat bisa membuatnya menemukan Lady Bona lebih cepat. Di sini lah Gavriel berada. Pria itu memergoki Lady Bona di dalam ruang pribadinya.

Lord Gavriel murka saat melihat Lady Bona menyentuh bukunya. Pria itu merampas kasar bukunya dari tangan Lady Bona.

"Apa yang kau lakukan di ruanganku?" Lord Gavriel membentak gadis itu. Tangannya terkepal seakan ingin mencekik leher Lady Bona.

Lady Bona bungkam bercampur terkejut. Lidahnya kelu tak mampu menjawab. Keresahan mendalam membuat dadanya membuncah.

Perlahan gadis itu menunduk tuk menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca.

Lady Bona merasa ketakutan. Bukan pada Si pria arogan di depannya, melainkan pada suatu fakta yang baru saja ia ketahui dari buku usang milik Lord Gavriel.

Setelah membaca judul buku tersebut, Catatan Dominic Akennaton, Lady Bona tahu bahwa akan ada fakta pelik yang menamparnya setelah ini. Namun, nyatanya ia memang tak akan pernah siap menghadapi kenyataan yang berhubungan dengan Lord Milson.

Pikirannya jatuh pada satu titik. Sebuah kalimat pendek yang begitu menghantam keras kepalanya.

Kalimat tersebut, ialah; pemilik kekuatan dahsyat itu, tidak boleh memiliki seorang ratu.

"Apa yang kau lakukan di sini, hah?" Sekali lagi Lord Gavriel membentak penuh amarah.

Lady Bona tersentak. "M-maafkan a-aku, Lord," katanya dengan suara gemetar.

Ketika Lady Bona hendak angkat kaki untuk melarikan diri dari kemarahan Lord Gavriel, ia langsung mematung saat Raja Clan Dexter itu langsung menginjak ujung gaunnya.

"Apa yang kau baca?" Suara Lord Gavriel terdengar sangat menusuk.

Jantung Lady Bona langsung berdebar takut. Sementara kepalanya berusaha mencari jawaban masuk akal untuk terbebas dari jeratan amukan sang iblis es.

Bona kembali tersentak saat Lord Gavriel menggeram marah. Ratu Akennaton itu menengok ke atas untuk menatap wajah rupawan pria sialan itu lalu menjawab dengan tenang. "Hanya kalimat yang mungkin t-tidak penting bagimu."

Bona berusaha sekuat tenaga untuk mengusir rasa takutnya. Namun, pupus setelah Lord Gavriel berkata, "Bagaimana jika itu penting?"

Tatapan beringas Lord Gavriel membuat Lady Bona tenggelam pada rasa takutnya. Tekanan pikiran yang menyerang bertubi-tubi membuat kaki Lady Bona gemetar.

DiabolusWhere stories live. Discover now