Chapter 25

19 6 1
                                        

Hari ini aira pergi ke kampus menaiki kendaraan umum lantaran jadwalnya tak bersamaan dengan dani, dan mengharuskan dirinya untuk menaiki kendaraan umum agar bisa sampai di kampus.

Kini ia sudah berada di dalam bus. Matanya tengah fokus pada buku tebal di tangannya yang berjudul "Rindu". Sesaat kemudian pandangannya beralih ke luar jendela. Menatap gedung gedung yang menjulang tinggi.

Dengan tiba tiba ia merasa seperti pernah mengalami hal serupa,memandang ke luar kaca mobil, juga membaca novel yang sama, namun ia tak tau kapan itu. Rasa Penasarannya timbul,membuat dirinya berfikir keras hingga membuat kepalanya sakit

"Sshh awwwww..." Aira meringis kesakitan dan terus memegangi kepalanya.
Ia merasa heran mengapa tiba tiba kepalanya sakit.
Aira terdiam sejenak,berusaha meredakan sakit di kepalanya.

Karena tak mau membuat kepalanya sakit lagi,ia dengan segera menggelengkan kepalanya. melupakan pemikirannya yang tadi, dan meneruskan membaca bukunya.

Saat sampai di depan kampus,ia segera menuju kelasnya. Ia melewati koridor demi koridor,dan berhenti di salah satu mading kampus.

Kebiasaannya ketika datang sendirian ke kampus adalah menyempatkan diri untuk membaca sebuah cerita yang sering di tempel di mading. Entah ia hanya suka.

Kini matanya menatap salah satu lembaran yang tertempel di sana. Membaca bait per bait tulisannya.

"Sweet yah haha..." Ucapnya sambil tersenyum

Puas dengan cerita tersebut,ia kembali berjalan menuju kelasnya.
Namun saat hendak jalan ia samar samar mendengar teriakan seseorang.

Namun karena merasa bukan namanya yang terpanggil,ia mengacuhkan suara itu dan kembali berjalan.

.
Kaki jenjang raihan berlari mengitari taman. Kini ia sudah mengitari lingkaran taman sebanyak lima kali.

Membuat nafasnya tak beraturan. Ia memutuskan untuk berhenti sejenak untuk mengatur kembali nafasnya sambil melihat lihat sekitar taman.

Saat pandangannya melewati ke sebuah bangku tyang berada di tengah taman,sekilas sudut matanya menangkap seorang gadis yang memiliki perawakan seperti seseorang yang ia kenal.

Namun begitu membalikkan pandangannya, orang itu sudah tidak ada

"Haaa,mungkin perasaan ku aja kali"

Raihan berfikir bahwa itu hanya halusinasinya saja,karena terlalu lama memendam rindu yang terlalu lama pada seseorang.

Ia menghembuskan nafasnya dengan berat,dan memutuskan untuk pulang. Karena hari ini ia mendapat jadwal mengajar siang.

Raihan memarkirkan mobilnya di tempat biasa. Memastikan mesin mobilnya mati dengan sempurna,lalu berjalan menuju ruang kelas yang akan ia isi hari ini.

Saat sampai di persimpangan koridor,langkahnya terhenti. Ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

Membuka sebuah aplikasi dan menampilkan sebuah jadwal hariannya.
Setelah selesai meneliti jadwal,kini ia beralih memghubungi seseorang.

"Halo assalamualaikum dan,gimana udah dapat"

"..."

"Coba kamu liat di rak paling atas deh..." ucap raihan menjelaskan posisi suatu barang yang berada di ruangannya.

Dan saat ia menolehkan pandangannya
Seketika manik matanya langsung menangkap sosok yang ia sangat kenal.
Dirinya mematung sejenak kemudian berkata pada orang yang di telponnya

"Dan..nanti ku hubungin lagi" ucap raihan yang langsung mematikan telponnya secara sepihak dan berteriak

"Syaqila...."

Tanpa menunggu lagi dengan segera ia berlari ke arah orang itu. Akan tetapi saat berlari ia tak sengaja menyenggol seseorang dan membuat orang itu terjatuh.

Dengan segera ia meminta maaf dan membantu orang itu membereskan buku buku yang jatuh olehnya.

Namun ketika hendak mengejar kembali,kini orang yang sangat mirip dengan syaqila sudah tidak berada di tempat itu.

"Gakk...aku yakin tadi itu syaqila... Aku yakin bangett....sya.. kamu kemana sya...." Ucap raihan dengan nada kesalnya

Tak mau menyerah, raihan menyusuri koridor lantai satu bahkan sampai memasuki kelas kelas yang ada di lantai satu.

Namun sama sekali tak menemukan keberadaan syaqila. Ia terduduk di salah satu bangku yang berada di depan aula kampus.

Ia mengacak rambutnya frustasi. Merasa menyesal telah melewatkan kesempatan untuk bertemu kembali dengan syaqila.

"Aaakkhhh...kenapa juga tadi aku berenti, coba aja aku lanjut ngejar dia,aku gabakal kehilangan jejak dia. Syaa...maafin aku... Lagi lagi aku ngulang kesalahan yang sama. Aku gak ngejar kamu sya..." Ucap raihan yang tanpa sadar menitikan air matanya.

Seperkian detik kemudian raihan bangkit dari duduknya,dan berjalan menuju masjid yang ada di kampus.

Ia mengambil wudhu dan melaksanakan sholat dhuha agar bisa menenangkan pikirannya sejenak,sebelum ia mengisi kelas. Karena ia tak mau mengajar dalam kondisi pikiran yang kacau.

Setelah selesai berdoa,ia termenung.
Wajah syaqila kembali terbayang dalam kepalanya. Di pejamkan matanya sejenak .

Tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Ia menoleh dan mendapati dani yang kini sudah duduk di sampingnya

"Kenapa han,kacau banget keliatannya" tanya dani

"Maaf yah tadi langsung ku matiin" ucap raihan lesu

"It's okay,emang tadi ada urusan urgent apa. Gak biasanya seorang raihan matiin telpon sepihak tanpa ngucapin salam" ucap dani sedikit menghibur

"Tadi aku ngeliat perempuan yang mirip banget sama syaqila,dan aku yakin banget kalo itu beneran syaqila,dia belum meninggal. Aku bisa pastiin itu" ucap raihan

"Han...udah dua tahun dia gak pernah muncul lagi,udahlah ikhlasin dia. Bisa aja karena kamu terlalu pengen buat liat dia lagi sampe orang lain pun kamu kira dia"

"Dan kali ini gak...aku yakinn banget"

"Yaudah kalo kamu ketemu sama dia,bawa dia ke hadapanku. Aku mau liat wanita seperti apa yang membekukan es kutub ini"

"Kamu sendiru,gimana sama aira. Kapan kamu halalin dia,jangan di gantung anak orang"

"Aku tunggu dia lulus,dua tahun lagi haha"

"Kelamaan ahh,keburu ngelirik yang lain kamu"

"Tenang aja han,aku dah nyaman sama aira. Dia juga udah aku ikat walau hanya tunangan"

"Widihh,aku jadi penasaran wanita seperti apa sih yang ngebuat playboy insaf haha"

"Oiyah kamu belum pernah ketemu aira yah. Nanti deh kapan kapan aku temuin dia sama kamu"

"Atur bos haha"

"Yaudah sekarang bantu aku cari file nya,dari tadi gak nemu nemu. Mana kamu langsung matiin telponnya tadi"

Raihan mengangguk dan beranjak dari tempatnya kemudian pergi menuju ruangannya bersama dani

.
Langit Langit Doa
📝 Umma Lia
📍 Balikpapan,Juli 2021

Langit Langit Doa [END]Where stories live. Discover now