Langit Langit Doa [END]

Chapter 5

"Makasih yah pak" ucap dua gadis yang turun dari mobil avanza hitam dengan banyak kantung belanja di tangan mereka

"Fiq,emang di minimarket awal kenapa kok kamu tiba tiba ngajak keluar nyari minimarket lain,kasirnya galak yah?" Tanya syaqila yang masih heran dengan fiqa

"Disana ada orang jahat sya,makanya aku ajak keluar dari pada ketemu kamu kan bahaya" ucap fiqa dan hanya di balas anggukan oleh syaqila

"Yaudah sana masuk kamar mu,susun tuh belanjaan,aku mau mandi dulu" ucap fiqa kemudian memasuki kamarnya,dan disusul oleh syaqila yang ikut memasuki kamarnya juga

.

Deretan huruf berbaris rapi membentuk sebuah tulisan penuh makna dalam sebuah buku.yang kini sedang di baca khidmat oleh sang pemiliknya

"Haaa andai aja kisah cinta ku kaya sayyidah fatimah yah,sama sama menyukai dalam diam,tapi kenyataannya bertepuk sebelah tangan,kasian banget"
Ucap syaqila sambil menatap langit langit kamarnya

Beberapa saat kemudian ponselnya berbunyi,di raih ponselnya dan kemudian melihat siapa gerangan yang menlpon dirinya malam malam begini

Namun ketika hendak melihat,ternyata panggilan sudah berakhir,saat hendak melihat riwayat panggilannya,notif masuk ke whatsapp nya

__________________________

Whatsapp
From:
Raihan

Sya,aku lagi di luar pondok karena ada keperluan,boleh ketemu sebentar?

__________________________

Hatinya berdesir saat menbaca pesan itu.
Tangan menari di atas keypad dan mengetikkan sebuah pesan balasan namun beberapa saat kemudian di hapusnya kembali

Hal itu terus berulang hingga membuatnya frustasi dan menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Aduuuuhhhhh,ihhh udah ah gk usah di balas isshh" ucapnya seraya melempar ponselnya ke sembarang arah dan beranjak menuju ke kamar sebelah.

.

Tok...tok...tok...

"Fiq,ini aku,aku masuk yahh" ucap syaqila dari luar kamar

"Masuk aja sya,gk di kunci kok" ucap fiqa sedikit berteriak dari arah kamar mandi

Mendengar persetujuan dari pemilik kamar,segera ia buka pintu kamar tersebut kemudian masuk.matanya berkeliaran mencari sang empu kamar namun tak menemukannya berada di ruangan tidurnya

"Kamu dimana fiq" ucap syaqila sedikit berteriak

"Kamar mandi sya" jawab fiqa

"Widih rajin yah bu nyuci malam malam" ucap syaqila yang kini sudah bertengger di ambang pintu kamar mandi

"Ehh oiyah sya,udah tau belum,besok maba bakal ada pemilihan buat ikut jadi relawan ke desa pandanwangi" ucap fiqa yang masih sibuk memeras cuciannya

"Masa sih,aku belum ada buka grup sih,tadi sempat pegang hp bentar karena di telpon sama raihan" ucap syaqila

Mendengar nama raihan di sebut,fiqa seketika menghentikan kegiatan memerasnya

"Kamu jawab?" Tanya fiqa cepat

"Engga fiq,keburu mati panggilannya,kalo pun belum juga mungkin gk bakal ku angkat" ucap syaqila dengan nada lesuh nya

"Udah sya,berusaha buat lupain dia,gk guna tau lah" ucap fiqa

"Tapi kan sebenernya dia gk salah fiq,akunya aja yang terlalu berharap daru dulu"

"Yaudah kalo gitu hilangin harapan mu,cowo gak dia aja,seberapa istimewa sih dia sampe bisa buat kamu terus suka sama dia selama 7 tahunan"

"Entah,menurutku dia perfect di segala aspek fiq" ucap syaqila yang kini menatap langit langit dengan senyumannya

"Dihh,galama kamu jatuh cinta ama langit langit kamar mandi ku" ucap fiqa yang sedikit ngeri melihat tingkah temannya

.

Tring...Tring...Tring..

Alarm milik syaqila berdering tepat di samping telinganya
Di raih ponsel itu untuk mematika alarmnya
Jam kini menunjukkan pukul 03.00

Setelah di lihatnya jam,ia beranjak menuju kamsr mandi dan mengabil wudhu
Setelahnya ia bentangkan sajadah dan mulai melaksanakan sholat tahajjud yang di lanjut dengan berdoa

Banyak doa doa yang terlontar dari mulutnya,memohon perlindungan serta pengampunan dari sang maha kuasa

Melangit kan sejuta keinginan serta impian berharap di aamiinkan oleh penduduk langit dan di setujui oleh sang pemilik semesta

Hingga di akhir doa ia meminta

"Ya Allah ya tuhan ku,apabila dirinya adalah yang terbaik untuk hamba,maka lancarkan lah perjalanan kami menuju kebersamaan yang engkau ridhoi dunia hingga akhirat,namun apabila tidak,maka hapuskan lah rasa hamba padanya dan gantikanlah ia dengan pilihan engkau yang terbaik untuk hamba
Aamiin aamiin ya rabbal alamin"

Usai berdoa dan mengusapkan telapak tangan pada wajahnya,ia segera beranjak menuju rak buku dan mengambil al quran kesayangannya

Di buka lembar demi lembar dan berhenti pada lembar yang tertuliskan surah yusuf
Bibirnya mulai terbuka dan melantunkan bait bait bacaan yang merdu di dengar dengan suaranya yang lembut nan indah

Suasana sepi di penghujung malam membuatnya lebih fokus lada bacaannya
Hingga tanpa sadar,masjid yang berada dekat dengan kost-an nya kini telah berbunyi mengumandangkan tarhim

Menyadari waktu subuh telah tiba,ia menyudahi bacaan quran nya dan meletakkan kembali ke rak buku

Di lihat ponselnya untuk mengecek apakah ada notifikasi masuk

Matanya membulat saat membaca pesan dari sebuah grup whatsapp nya
Tanpa aba aba,segera ia keluar dari kamar menuju kamar sebelah

"Fiqaa.... Udah bangun belum..." Ucap syaqila sedikit gaduh hingga membuat sang pemilik kamar membuka pintu dengan wajah kesalnya

"Aduh sya,kenapa sih,masih subuh udah ribut aja,nanti kalo tetangga yang lain marah gimana" ucap fiqa

"Ihh ini kamu liat d grup,kok namaku udah ada di daftar sih,kan aku belum daftar,kamu daftarin aku yah" tanya syaqila

Pertanyaan syaqila hanya di balas cengiran oleh fiqa yang menandakan jawabannya adalah iya

"Padahal kan aku belum tentu mau ikut fiq,kamu mahh ihh" ucap syaqila dengan cemberut

"Maaf hehe,gapapalah,akutuh pengen banget ikut,tapi gak mau kalo kamu gak ikut juga"rengek fiqa

"Kalo bukan teman udah rauk muka mu fiq" ucap syaqila sembari meninggalkan fiqa yang masih dengan setia menampilkan cengirannya

"Jangan lupa packing yah,karena yang daftar jadi relawan sedikit,jadinya seleksi batal,nanti siang kita langsung pergi ke desanya" ucap fiqa sedikit berteriak agar di dengar oleh syaqila yang kini sudah berada di depan pintu kamarnya

_Langit Langit Doa_
📝 Umma Lia
📍 Balikpapan,Juni 2021