Chapter 13

31 5 6
                                        

"Oke adik adik sebelum kita pulang, kita berdoa terlebih dahulu yah" ucap syaqila

"Iyah bu" ucap para murid

"Ketua kelasnya pimpin doa yah" ucap raihan

"Sebelum pulang marilah kita berdoa,berdoa di mulai" ucap salah satu murid

"Bismillahirrohmanirrohim...
Robbi auzi'nii an asykuro ni'matal latii an'amta 'alayya wa 'alla waalidayya wa an' a'mala shoolihan tardhoohu wa adkhilnii birohmatika fii 'ibaadikash shoolihiin aamiin"

Kelar membaca doa satu per satu murid keluar kelas dengan teratur, tak lupa juga sebelum keluar mereka menyalimi tangan syaqila dan juga raihan.

Setelah semua murid pulang,syaqila membereskan buku buku dan bergegas pulang.

Karena jadwal hari ini ngajar,jadi ia bisa pulang lebih cepat dan beristirahat.

"Aku duluan yah" ucap syaqila pada raihan yang masih membereskan barang miliknya

"Eehhh sya-" perkataan raihan terhenti ketika telfonnya berdering

"Halo assalamualaikum..."

.

Diliriknya jam tangan miliknya yang kini menunjukkan pukul 12.15

"Bentar lagi dzuhur...balik ke dusun apa langsung ke mushola yah" ucap syaqila mempertimbangkan

"Langsung ke musholah ajalah biar gak bolak balik" putusnya yang kemudian langsung menuju ke arah musholah

Namun saat hendak berbalik arah,ia melihat raihan yang tengah berlari menuju arah dusun.

"Ngapain raihan sampe lari larian gitu, ada apa emang"

Karena penasaran akhirnya syaqila memutuskan untuk mengikuti kemana raihan pergi.

Dengan perlahan syaqila membuntuti raihan hingga tiba di depan dusun.
Dilihatnya raihan tengah berbincang bersama salma dan juga satu pria tua berpakaian gamis putih lengkap dengan sorban hijau di kepalanya.

"Itu siapa yah,kok salma ada di sana juga,apa itu ustadz dari pondok mereka" ucap syaqila menerka nerka

Namun tak lama dari perbincangan mereka,terlihat mereka bertiga memasuki mobil yang sedari tadi terparkir di halaman dusun, dan melesat pergi ke arah gerbang desa. Bisa di pastika mereka akan ke kota.

"Mereka ngapain,apa mereka balik pondok,atau ada urusan,atau jangan jangan mereka di hukum trus di suruh balik kepondok, eh tapi gara gara apa mereka di hukum" tak habis habisnya syaqila menerka nerka hingga adzan terdengar. Yang membuatnya mau tak mau harus menghentikan kegiatannya menerka dan melaksanakan sholat dzuhur.

Usai dengan kegiatan sholatnya yang juga di barengi dengan dzikir singkat serta memanjat kan doa,syaqila keluar dari mushola dan menuju dusun.

Di bukanya pintu kamarnya,kemudian merebahkan badannya di tempat tidur, menatap sejenak langit langit kamar,hingga ia merasa bosan dan beralih manatap jam dinding.

"Masih stengah satu" ucapnya

Sejenak ia berfikir kemudian berdiri,melangkahkan kaki menuju lemarinya.

Dibukanya lemari itu,kemudian mencari barang yang sengaja ia selipkan di antara baju baju miliknya.

Terlihat sebuah note berukuran sedang berwarna biru yang baru saja di keluarkannya dari lemari itu.

Lalu ia kembali menuju tempat tidur,mengatur posisi se enak mungkin.

Di bukanya lembar demi lembar dari buku itu, menampilkan deratan tulisan yang terukir disana, hingga sampai di lembar terkahir yang berisi tulisan.

Langit Langit Doa [END]Where stories live. Discover now