Raihan membuka pintu kamar aira. Namun ia tak melihat keberadaan aira di sana. Ia masuk dan mengecek kamar mandi, barang kali syaqila di sana. Namun saat memasuki kamar mandi, aira pun tak terlihat.
Dengan panik raihan mencari ke seisi rumah sakit,juga bertanya pada orang orang yang berlalu lalang di sana. Sampai raihan tiba di taman rumah sakit, matanya menangkap seorang gadis yang tengah berjongkok mengelus seekor kucing lengkap dengan tiang infus di sampingnya.
Ia menghampiri gadis itu sembari menghembuskan nafas lega nya.
"Sya... Kamu bikin aku panik, aku pikir kamu hilang" ucap raihan yang ikut berjongkok
"Sampai kapan bapak mau manggil saya dengan nama itu" tanya aira
"E-eh iyah maaf,saya selalu lupa"
"Saya boleh tanya pak?"
"Silahkan,apapun itu saya jawab"
"Seberarti apa wanita yang selalu bapak sebut sya itu"
Raihan kembali terdiam mendengar pertanyaan aira. Tangannya terulur untuk ikut mengelus kucing yang berada di depan aira.
"Dia itu sulit untuk di deskripsikan dengan jelas. Karena menurut saya, dia salah satu ciptaan tuhan yang sangat sempurna setelah ibu saya. Dan kalau di tanya seberarti apa dia untuk saya, jawabannya simpel. Sangat" ucap raihan dengan senyum mengembangnya
"Andai kata saya betul orang yang bapak cari,apa tindakan bapak selanjutnya"
"Saya sudah terlalu banyak membuat dia kecewa,juga sudah terlalu lama membuat dia menunggu. Kalo takdir mengizinkan dia untuk kembali. Saya gak akan menyia-nyiakan kesempatan saya lagi"
Aira memandangi laki laki yang berada di sampingnya itu. Menatap lekat manik matanya mencari kebohongan. Namun yang ada hanya pancaran sendu seolah berucap dengan tulus.
"Han apa iyah... Apa iyah kamu akan berjuang, atau hanya aku lagi yang berjuang sendirian dan kembali mengubur perasaan yang berselisih. Jujur aku takut han, kalo aku ngasih peluang tapi kamu sekedar bergurau. Perasaan tak sebercanda itu han" gumam aira dalam benaknya
"Oh iyah,udah senja... Kamu gak balik ke kamar?"
"Engga pak, saya mau lihat senja disini"
"Ah iyah, mungkin kamu lupa ini. Tapi kita pernah seperti ini. Memandang langit yang sama, dan saya pernah berkata untuk tidak membenci perpisahan. Tapi nyatanya, saya sendiri yang membenci itu, hahaha"
Aira hanya terdiam mendengar perkataan raihan, pikirannya terbayang tentang kejadian itu. Juga kejadian dimana hatinya hancur bak sebuah kaca yang di jatuhkan dari ketinggian 100 meter.
Ia menggelengkan kepalanya, berusaha mengusir pemikirannitu. Ia sangat berharap ingatan tentang hal itu tak kembali. Namun ternyata ingatan itulah yang pertama kali di ingat olehnya.
"Kenapa, kepalanya sakit yah. Gak usah di ingat kalo menyakitkan" ucap raihan yang melihat aira menggelengkan kepalanya
"Bapak tau gak... Kalo saya..." Ucapan aira menggantung, membuat jantung raihan berdebar, berharap aira mengucapkan bahwa ia mengingat sepenggal cerita tentang mereka berdua
"Saya ..."
"Saya apa sya..."
"Saya kebelet pipis pak, saya masuk duluan yah" ucap aira yang langsung ngibrit masuk ke dalam rumah sakit.
Wajah raihan kini menampilkan tampang cengo nya, ia tak habis pikir aira akan mengucapkan hal itu.
"Gue halalin juga lu nda lama sya" ucap raihan kemudian bangkit dan menyusul aira.
ESTÁS LEYENDO
Langit Langit Doa [END]
RomanceLangit Langit Doa merupakan sebuah tulisan kisah yang di torehkan dalam cerita. Sebuah perjalanan cinta lama yang timbul kembali setelah beberapa tahun. Cinta yang dilangitkan dalam bentuk doa berharap agar di amin kan oleh penduduk langit serta di...
![Langit Langit Doa [END]](https://img.wattpad.com/cover/270855707-64-k747567.jpg)