47. It Is All Over

143K 12.6K 14.8K
                                    

Pagi itu, Jaemin terbangun karena sinar matahari yng masuk melalui sela sela jendela kamar rawat Jisung.

"Hmm... Sudah pagi...." Gumam Jaemin pelan.

Jaemin mendekat ke kasur Jisung. Lelaki itu lalu mengusap pelan kepala adiknya.

"Jisung~ah, ireona. Ini sudah pagi..."

Jisung yang masih tertidur lelap tidak merespon panggilan Jaemin.

"Jisung~ah, sebentar lagi sarapan akan datang. Ayo bangun..."

Masih tak ada pergerakan dari Jisung. Jaemin mengerutkan keningnya.

"Jisung?"

Jaemin mengguncangkan tubuh adiknya itu. Namun Jisung tetap tidak mau bangun.

"Jisung? Yakk, jangan bercanda. Ayo bangun!"

"Jisung~ah..."

"Yakk, kau dengar hyung, kan?"

"Jisung?!"

"Jisung, ayo jawab!!!!"

"Jisung~ah!!!!"

"JISUNG!!!!"

Jisung tetap tak bangun. Jaemin panik setengah mati dan segera pergi keluar memanggil Taeyong.

Taeyong lantas datang dengan cepat dan segera memeriksa Jisung.

Lantas, kegiatan Taeyong terhenti.

"Hyung, kenapa berhenti? Kau harus memeriksa Jisung sekarang juga!!!" Ucap Jaemin cemas.

"Catat kematiannya. Lee Jisung, 10 Juli 2021, pukul 09.00."

"Andwae..."

"Jisung~ah...."

"Ini mustahil..."

"JISUNG!!!!!"

Jaemin terbangun dari tidurnya. Nafasnya terengah engah, dan tubuhnya berkeringat dingin.

Jaemin lantas segera beranjak dari sofa yang dia tiduri, dan mendekati kasur Jisung.

Tampak Jisung masih tertidur lelap dengab nafas yang teratur.

Jaemin menghela nafas lega.
"Hanya mimpi..."

Jaemin lantas menyelimuti Jisung dan meraih ponselnya diatas nakas.

"Jam 1 siang. Artinya aku sudah tertidur cukup lama..." Gumam Jaemin.

Jisung harus saja melakukan kemoterapi tadi pagi. Kemoterapi pertamanya tidak berakhir begitu baik.

Jisung sempat kejang kejang dan muntah darah. Dia berteriak kesakitan dan berontak saat suster hendak menyuntikkan obat penenang pada Jisung.

Jaemin mengeluh suatu hitam adiknya itu. Rambut Jisung bayak menempel di tangannya. Mata Jaemin lantas membuat dan segera menyingkirkan rambut rambut itu.

"Efeknya mungkin sudah mulai terlihat..."

Jaemin menumpukan kepalanya dengan tangan sambil menatap Jisung.

Adiknya itu tampak benar benar menyedihkan.

Pipinya yang tirus, bibirnya yang kering dan pucat. Tubuhnya yang berisi itu lantas berubah dan kini Jisung terlihat sangat kurus.

Jaemin menghela nafas. Bodoh sekali dia tak menyadari keadaan adiknya itu sejak awal. Jika dia tahu, maka Jisung tidak akan seperti ini.

Tok tok tok!

Dear Jisung || NCT dream [END]Where stories live. Discover now