Dear Jisung || NCT dream [END]

21. I Know They Care

Tok tok tok!

"Ahh, aku lupa."

Jeno membuka pintu kamar adiknya itu, tampak Jisung tengah tertidur dengan selimut yang menutupi sampai kepalanya.

Jeno mendekati adiknya itu, lalu mengguncangkan bahunya pelan.

"Jisung~ah, bangun dulu."

Jisung terbangun akibat ulah Jeno. Dia menggosok matanya sambil menatap hyung nya itu bingung.

Jeno menggerakkan tangannya.

Ini alat bantu dengarmu, aku sudah memperbaikinya. Awas saja kalau rusak lagi.

Jisung mengangguk, lantas mengambil alat itu dari tangan Jeno.

Jisung meletakkan alat bantu dengar itu diatas nakas, lalu kembali menyelimuti tubuhnya.

Jeno mengerutkan keningnya heran, lalu menyingkirkan sedikit selimut Jisung.

Telapak tangan Jeno menyentuh dahi adik bungsunya itu. Membuat Jisung terkejut karena ulahnya.

"Kau demam." Ucap Jeno datar.

Jeno lantas pergi ke dapur dan kembali dengan ember berisikan air hangat, dengan handuk di dalamnya.

Yakk, jangan kira aku melakukan ini karena aku peduli padamu. Aku melakukan ini karena ulah Jaemin, kau tahu itu?

Jisung mengangguk. Tanpa diberitahu pun, dia juga tahu hal itu.

Jisung lantas berbaring. Membiarkan Jeno mengompres kepalanya.

"Ahh, Jisung!"

Jisung tersenyum tipis sambil menatap psikiater yang ada dihadapannya ini. Hari ini jadwal dia mengunjungi psikiater setelah sepupang sekolah.

"Bagaimana kabarmu?"

"Entahlah..."

Eunhyuk terkekeh pelan mendengar ucapan pasiennya yang satu ini.

"Kau sudah melalui hari hari yang luar biasa."

"Tidak, aku tak pernah melalui hari hari yang luar biasa. Hanya hari hari yang berat."

"Tetap saja, hari hari berat yang kau lalui itu sebenarnya luar biasa."

"Benarkah?"

"Tentu saja."

"Aku tidak merasa begitu..."

Eunhyuk tersenyum tipis, lalu berbicara dengan nada serius, namun santai.

"Dengar, Jisung~ah. Jangan berusaha keras untuk bahagia. Kebahagiaan itu akan datang secara alami."

"Justru, jika kau berusaha keras untuk bahagia, maka kebahagiaan yang kau rasakan itu hanyalah palsu."