32. The Big Disaster

109K 11.1K 5K
                                    

BUGH!

"Aish, si tuli ini."

Jisung sudah terkapar lemas dengan tubuh babak belur, kepalanya pusing dan pandangannya kabur. Ini sudah kesekian kalinya Daehwi menghajar Jisung.

"Dengarkan aku, Lee Jisung."

"Kau tahu? Kau itu tak pernah diinginkan lahir. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya terlahir tuli. Termasuk ayahmu."

"Mungkin jika kau merasa dia menyayangimu, itu hanyalah tipuan. Dia tak pernah menyayangimu, dasar bodoh. Kau bahkan tak tahu bedanya kasih sayang mana yang tulus dan yang palsu."

"Lee Jeno, dan Lee Jaemin. Mereka berdua itu hyung mu, bukan?"

Jisung membulatkan matanya ketika mendengar ucapan Daehwi yang satu itu.

"Ba-bagaimana kau tahu?"

"Wahh, kau meremehkanku?"

BUGH!

Jisung meringis kesakitan ketika Daehwi kembali meninju nya.

"Bodoh, kau tidak berpikir jika aku tak mencurigai kalian di sekolah? Jei selalu menggagalkan sekuat aksiku, dan tentu saja itu sesuatu yang mencurigakan. Ternyata, kau adiknya. Pantas saja."

"Dan fakta yang lebih menarik lagi, Lee Donghae ternyata ayah kalian. Benar bukan?"

"Ahh, lelaki berengsek itu."

Daehwi mendekat, dan mencengkeram rahang Jisung.

"Ayahmu itu sudah membuat perusahaan ayahku bangkrut. Kami menahan lapar selama 3 hari dan hanya tidur di jalanan. IBUKU BAHKAN SAMPAI MENINGGAL KARENA HAL ITU!!!"

"Kau tidak tahu betapa sulitnya keadaan kami saat itu?! Kau tidak tahu bagaimana menderitanya aku KETIKA HARUS MAKAN SISA SISA ORANG LAIN?!!!"

"SEMUANYA KARENA KELUARGAMU!!!"

BUGH!

Jisung kembali meringis kesakitan. Dia menatap Daehwi tajam.
"Itu bukan salah keluargaku."

"Sebentar, aku tidak mengerti. Apa maksudmu jika semua itu bukan salah keluargamu? KELUARGAMU MEMBUAT IBUKU MENINGGAL!!!!"

"Lalu apa hubungannya denganku?!!"

"Kau benar benar tidak tahu diri!"

"Jika kau ingin marah, marah dan balaskan dendammu pada ayahku. Hidupku sudah cukup rumit hanya untuk berkelahi denganmu!"

"Aish, berisik sekali. Lakban mulutnya!" Ucap Daehwi pada Woojin.

Woojin menunjukkan smirk nya dan melakukan perintah Daehwi dengan senang hati.

"Kau tahu, Jisung~ah? Aku memegang sebuah rahasia besar tentang saudaramu."

"Lee Jeno...

"Dia sakit kanker, kan?"

Mata Jisung melotot kaget, bagaimana Daehwi bisa tahu? Hanya Jeno, Renjun, dan dirinya yang mengetahui hal itu. Tidak ada siapapun yang lain!

"Kau tampaknya terkejut..."

"Aku rasa, Jeno menyembunyikan penyakitnya itu dari keluarganya."

"Termasuk Jaemin, bukan?"

"Kanker hati stadium akhir, dan kerusakan jantung. Wahh, fakta yang mengejutkan!"

"Stadium akhir?" Lirih Jisung pelan.

"Wae? Jangan bilang kau ingin mendonorkan hati dan jantungmu untuk dia?"

Daehwi mengangguk pelan.
"Ide bagus, artinya... Kau akan mati, bukan?"

"Kau ingin tahu bagaimana bisa aku mengetahui fakta mengejutkan ini?"

Dear Jisung || NCT dream [END]Where stories live. Discover now