Dear Jisung || NCT dream [END]

33. Mianhae Appa...

Pukul 01.00

Jeno yang tertidur di meja belajar lantas terbangun.

"Sudah jam satu..."

Jeno melirik ke arah kasur Jaemin. Tampak saudara kembarnya itu tengah tertidur lelap dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Sepertinya Jaemin sudah tidur nyenyak..."

Jeno bangkit dan mendekat ke arah kasur Jaemin, lalu menyingkirkan selimut yang menutupi kepalanya.

Betapa kagetnya Jeno karena yang berada di kasur dan tertutupi selimut itu bukanlah Jaemin, tetapi hanya bantal guling.

Jeno mengerutkan keningnya dan segera pergi keluar kamar.

Lelaki itu pergi ke dapur, ruang tengah, ruang tamu, halaman belakang, tapi tetap tak menemukan keberadaan saudara kembarnya itu.

Tujuan terakhir Jeno adalah kamar Jisung.

Jeno berdiri di depan pintu kamar adik bungsunya itu. Lelaki itu sedikit Rahu untuk mengetuknya. Dia takut mengganggu Jisung karena ini sudah dini hari.

Tok tok tok!

"Jisung? Kau sudah tidur?"

Tak ada jawaban, awalnya Jeno berpikir jika Jisung sudah tidur.

"Ahh, mungkin dia tak memakai alat bantu dengarnya..." Gumam Jeno.

Jeno lantas membuka kenop pintu kamar Jisung dengan pelan.

"Jisung~ah, kau sudah tidur?" Tanya Jeno sambil masuk.

Mata Jeno membulat ketika tak menemukan adik bungsunya di kamar itu.
"Jisung juga tidak ada? Kemana dia?"

"Jisung!"

"Jisung!"

Jeno memuji pelan pangkat hidungnya. Tak lama, dia mulai menyadari sesuatu.

"Ahh, aku pernah memasang pelacak di ponsel Jisung!"

Jeno segera kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya.

Jeno lantas membuka aplikasi dan mulai melacak keberadaan adik bungsunya itu.

"Sepertinya ini di gedung tua..."

"Untuk apa Jisung kesana?"

"Sepertinya ada yang tidak beres..."

DORRR!!!

Tampak situasi mendadak hening.

Jisung membuka matanya perlahan, entah kenapa dia tak merasakan apapun?

Betapa terkejutnya Jisung ketika melihat seseorang dengan tubuh bersimbah darah tergeletak tepat di depannya.

"Jeno hyung..."