45. The Worst Bullying

120K 10.9K 7.6K
                                    

Jam 20.00 KST.

Drrrrttttt..... Drrrrtttt....

Jaemin yang tengah menonton film di ruang tengah lantas meraih ponselnya.

Bibirnya lalu membentuk senyuman.

"Jaemin~ah, sedang apa????" Tanya seseorang di seberang sana.

"Hanya menonton film. Kau sudah sampai di apartemen Mark hyung? Bagaimana perjalanannya?"

"Entahlah, aku kebanyakan tidur. Ahh! Mark hyung, kemari!"

"Wahh, ada Mark hyung juga?"

"Yooo, long time no see you, Jaemin~ah..."

Jaemin terkekeh pelan mendengar ucapan sepupunya itu.

"Dimana Jisung?"

"Ahh, sebentar."

"Jisung~ah, Jeno menelepon! Kau mau ikut?!!!" Ucap Jaemin setengah berteriak.

Pintu kamar Jisung lantas terbuka. Jisung berlari kecil menghampiri Jaemin dan merebut ponselnya.

"Annyeong Jisung~ah!" Ucap Jeno sambil tersenyum, mata lelaki itu lantas melengkung membentuk bulan sabit.

"Jeno hyung!!!!" Ucap Jisung senang.

Jeno tertawa pelan mendengar suara antusias adik bungsunya itu.

"Kau sudah makan malam? "

"Ya, Jaemin hyung memasak sup makaroni tadi."

"Syukurlah... Ahh, ada Mark hyung juga disini. Mau melihatnya?"

"Tidak, aku mau melihat Jeno hyung saja."

Ucapan polos Jisung membuat Jeno, dan Jaemin tertawa. Sementara wajah kesal Mark langsung muncul di layar ponsel.

"Wahh, kau benar benar tidak merindukanku? Sh*t."

Tampak Jeno langsung menimpuk Mark dengan bantal. Terjadi keributan kecil sampai Jisung sendiri bingung melihatnya.

"Yakk, kan sudah kubilang! Jangan mengumpat di depan Jisung!"

"I'm sorry! I don't know about that!"

Jeno lantas mengambil alih ponselnya, lalu menatap Jisung seolah tak terjadi apa apa.

"Jisung~ah, ucapan Mark hyung tadi tak perlu kau dengarkan. Dia sedikit gila. Hyung baik baik saja disini, kau jangan cemas. Makan teratur, jangan begadang. Arraseo?"

Jisung hanya mengangguk.

"Yasudah, hyung mau istirahat dulu. Perjalanan dari Seoul benar benar membuat hyung lelah. Jaemin~ah, aku tutup dulu, eoh?!"

"Baiklah!"

Mereka lantas melambai sebentar sebelum akhirnya panggilan terputus.

"Apakah Jeno hyung akan baik baik saja disana?" Tanya Jisung.

"Tentu saja. Dia bisa menjaga dirinya dengan baik. Kau tak perlu cemas."

Jisung mengangguk pelan, lalu duduk bersandar pada bahu Jaemin.

"Hyung menonton film apa?"

"Peterpan."

"Bukankah itu film anak anak?"

"Kau saja masih suka menonton film Frozen."

Jisung hanya diam saja menanggapi ucapan Jaemin. Mereka menonton film sampai habis.

Dear Jisung || NCT dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang