27. Kidnapped

31 7 0
                                    

Yoonsa tengah menunggu kehadiran ketiga pria yang akan mengajak nya pergi ke sebuah restoran untuk makan siang. Namun tak satupun dari mereka menunjukkan batang hidung nya. Padahal sekarang Yoonsa sangat ingin berjalan-jalan di taman tempat ia bertemu kembali dengan Jimin dan Jungkook.

"Huft, mereka sebenarnya kemana? Aish mereka selalu saja terlambat." Gumam Yoonsa kesal

"HAN YOONSA!." Teriak seorang Namja bersurai Pink

"Eoh? Namjoon-Oppa?." Beo Yoonsa

Ia terkejut melihat Namjoon mengubah warna rambutnya, bukan hanya Namjoon saja.

"Aish Namjoon-Hyeong tunggu aku!." Ujar seorang Namja bersurai ungu

"Jungkook? Jimin-Oppa?. Kalian?."

"Eoh, Eotthe? Bagus bukan." Ujar Jungkook sambil menyisir rambut nya yang telah ia panjang kan selama beberapa bulan ini. Ia bosan dengan rambut warna hitam. Ia ingin terlihat berbeda sedikit. Dan ya seperti nya ia berhasil membuat Yoonsa menganga karena tingkat kepercayaan dirinya yang begitu tinggi.

"Hai anak Appa, apa kau baik-baik saja? Jangan menyusahkan Eomma mu Arachi?." Ujar Jimin tiba-tiba oh dan jangan lupakan tangan nya yang sudah menyentuh perut Yoonsa yang sedikit buncit itu

Yoonsa menahan diri agar air mata nya tidak turun. Namun seperti nya ia gagal. Air mata nya turun dengan bebas membasahi pipi nya yang chubby. Namun tak lama Yoonsa merasakan sapuan halus di pipi nya. Ia mendongak melihat ternyata si pria bergigi kelinci itu lah yang menghapus air matanya denga  ibu jarinya. Jungkook tidak bisa melihat Yoonsa menangis didepan nya. Baginya sudah cukup penderitaan yang ia dan kelima saudara nya torehkan pada hati dan fisik gadis ini. Sekarang tidak lagi, ia ingin Yoonsa bahagia. Sebahagia mungkin sampai gadis itu akan lupa dengan penderitaan.

"Uljima, kami disini untuk mu. Kau tahu? Aku tidak ingin lagi melihat air mata turun membasahi pipi mu. Aku tidak ingin mata mu yang indah ini bengkak karena menangis. Dan juga..... "

"Aku tidak ingin ibu dari anak-anak ku menangis."

Puk!

Sebuah tangan mendarat mengusak rambut Yoonsa. Yoonsa melihat ke arah kanan dan terlihat Namjoon tengah tersenyum memperlihatkan dimple nya.

"Hey, don't cry baby. It's hurt me you know? I don't wanna see the tears is wet your cheeks." Ujar Namjoon sembari tersenyum menampilkan lesung pipi nya yang sangat manis jika dilihat.

"Gomawo, Saranghae." Ujar Yoonsa lirih

"Cha, ayo kita pergi ke taman sekarang, jangan menangis, Yoon. Kau terlihat jelek dengan sisa air mata di pipi yang tembam itu." Ujar Jimin menggoda Yoonsa

"Aish, ya sudah kalau begitu tidak usah pergi. Pergi saja sendiri sana." Kesal Yoonsa

Namjoon hanya terkekeh ringan melihat tingkah mereka berdua. Terlintas di benak nya bagaimana jadinya jika mereka menikah.

"Ah, pasti menyenangkan." Ujar Namjoon

"Eoh? Namjoon-Hyeong, jangan bilang kau...."

"Hm?."

Namjoon mengernyit bingung, namun sedetik kemudian ia membulatkan matanya. Kelinci satu ini memang kurang ajar.

"YAK AKU TIDAK MEMIKIRKAN ITU PABBO." TERIAK Namjoon membuat Jimin dan Yoonsa menoleh

"Memang apa yang Namjoon-Hyeong pikirkan, Jung?." Tanya Jimin

"Kemarilah, Hyeong. Aku takut dia tersinggung."

MY 6 PSYCOPATH BOYS {End✔️}Where stories live. Discover now