15. Just Dream

70 14 7
                                    

Hari minggu lagi nih😆
Up nya lama ya😢 mian banget ya akhir"ini aku sibuk banget ama tugas sekolah yang numpuk😥 jadinya cmn free waktu weekend aja. Buat yang udh mau baca cerita ini makasih banget ya 🙏😭 kaget banget liat pembaca nya udh 500 san lebih makasih banyak ya😢😭🙏🙏🙏 makasih juga buat yang udh vote 😭🙏🙏🙏 aku kira bakal gak ada yang baca ternyata ada juga yang baca + vote. Tapi terserah sih aku gak maksa kalian buat vote kok😊

~Happy Reading~

Hari hari terasa sangat berat bagi Yoonsa untuk dijalani. Berkali kali ia mencoba berbagai macam cara untuk bunuh diri. Namun selalu gagal. Hingga Yoongi mantan kekasih nya menghentikannya untuk mengkonsumsi obat penenang. Dan mengucapkan kalimat yang menyakitinya.

"Hanya aku dan para saudaraku yang bisa menyakitimu. Bukan kah lebih seru jika pisau ini mengoyak kulit indahmu?. Ani lebih indah lagi kalau jarum menusuk batinmu."

Masih ia ingat bagaimana penyiksaan yang ia dapatkan dari Namjoon dan Jimin beberapa minggu yang lalu. Hingga ia dilarikan ke rumah sakit.

~FLASHBACK~

Ia masih sama. Masih merasakan penderitaan. Wajah Yoonsa lebam akibat tamparan dari Jimin yang pulang dengan keadaan mabuk. Namun belum puas sampai disana Jimin menjabak rambut indah Yoonsa dan menyeretnya ke kamarnya. Jimin menutup pintu kamar nya dan mengeluarkan pisau lipat dari balik jaket yang ia kenakan. Ia menyeringai melihat wajah ketakutan Yoonsa.

"Jim, a-apa yang akan kau lakukan? Aku mohon menjauhlah." Ujar Yoonsa gemetar

Jimin tertawa keras. Dan berjalan mendekati Yoonsa. Ia memeluk Yoonsa begitu erat seolah olah ingin meremukkan tubuh mungil itu. Lalu berbisik.

"Aku ingin melihat darah keluar dari kulit putih mulus mu itu. Bukankah indah?." Ujarnya

Yoonsa membeku ditempat. Ia menatap was was pada Jimin. Jimin menyeringai lalu dengan cepat menggores lengan kanan Yoonsa.

"Akh."

Yoonsa memekik. Darah turun begitu saja. Perih itulah yang dirasakan Yoonsa. Lalu pintu terbuka menampilkan Namjoon yang mabuk dan membawa segelas air panas. Ia berjalan ke arah Jimin lalu mengambil alih pisau ditangan Jimin. Ia mencengkram erat wajah Yoonsa. Dan menyeringai.

"Aku ingin membuat karya indah di wajahmu bolehkan?." Tanyanya

Oh salah itu bukan pertanyaan yang harus dijawab karena Namjoon sudah menggores pipi Yoonsa dengan pisau itu. Bukan hanya itu Namjoon juga membawa cairan yang tak ia ketahui namanya. Karena Namjoon suka bereksperimen aneh aneh.

Ia menuangkannya pada luka pipi Yoonsa. Panas itulah yang ia rasakan. Bercampur rasa perih dari alkohol yang dituangkan Jimin. Begitu juga dengan pipi nya yang lain bahkan leher, bahu dan perutnya juga begitu. Baju tidur nya yang berwarna putih kini bercap merah karena darah yang di keluarkan. Lalu Jimin melepaskan ikat pinggangnya. Namjoon yang melihat itu pun tersenyum.

"Cepat bersimpuh." Ujar Namjoon

"Apa yang akan kalian lakukan padaku?. Aku mohon cukup." Ujar Yoonsa lemah

Dengan kasar Jimin membenturkan kepala Yoonsa ketembok hingga dahi nya berdarah. Kepala Yoonsa sangat pusing.

"TURUTI ATAU AKU POTONG LIDAHMU." Bentak Jimin

MY 6 PSYCOPATH BOYS {End✔️}Where stories live. Discover now