𝟏𝟓 ; 𝖒-𝖕𝖆𝖗𝖙𝖊𝖒𝖊𝖓

885 332 40
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah Heeseung membawa pria itu melawati lantai lorong yang dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah Heeseung membawa pria itu melawati lantai lorong yang dingin. Kemudian berhenti di sebuah daun pintu. Keningnya mengkerut ketika pintu apartemen milik Monday tidak dikunci. Persetan dengan pintu, Heeseung tak memikirkan hal lainnya. Ia masuk ke dalam.

Apartemen wanita itu belum juga dikemas. Membuat Heeseung bisa lebih leluasa mencari barang yang dibutuhkan. Heeseung menyalakan senternya ketika lampu sudah berkali-kali ia coba nyalakan, namun tak kunjung menyala.

Pria itu menelisik setiap nakas dan lemari. Hingga berakhir menemukan sebuah kotak sedang yang berisi satu album foto dan ponsel milik Monday.

Duduk di tepi ranjang milik Monday. Menyalakan ponsel sang pemilik apartemen. Heeseung menyetel beberapa video yang menarik perhatiannya.

"Lo beli brankas buat apa?" Di sana terlihat sosok Soojin. Teman Monday yang meninggal beberapa bulan lalu. Korban pembunuhan study death itu.

"Nyimpen memori kamera," Monday terlihat mengarahkan kamera ponselnya pada brankas.

"Serahasia itu?"

"Iyalah, isinya foto gue sama niki."

"Sandinya apa?"

"138108," di sana Monday duduk di atas meja. Memperhatikan Soojin yang terlihat sedang membuka kotaknya.

Brak.

Heeseung menutup kotaknya dengan refleks. Ia juga mematikan videonya, menatap luar kamar yang sepertinya ada orang lain di sana. Pria itu memasukan ponsel Monday ke dalam saku. Berjalan perlahan keluar kamar. Menilik ruang tengah yang tak ada orang satupun di sana.

Heeseung menghela nafas. Sepetinya hanya perasaannya saja. Tanpa disadari pria itu, ada sosok lain muncul dari kamar Monday. Hendak menghantam Heeseung dengan sebuah tongkat baseball.

Namun Heeseung berhasil menyadarinya tepat waktu. Ia menahan tongkat baseball nya. Saling melempar tatapan bengis dengan sosok yang sekarang berada di depannya itu. Tak bisa menangkap bentuk wajahnya karena gelapnya ruangan dan masker hitam yang membuat orang itu terlihat lebih tertutup.

"L-lo siapa?" Heeseung mencoba berpikir jernih jika sosok di hadapannya itu bukan pelaku pembunuhan yang terjadi sebelumnya.

"Menurut lo?"

Heeseung tercekat. Suaranya mirip dengan seseorang yang dekat dengannya. Sadar jika keberadaannya sekarang sedang dalam keadaan tidak aman. Heeseung mendorong sosok tersebut dan berlari pergi dari sana.

Terjaga.

Manik Heeseung terbuka secara paksa. Ia menatap sekeliling. Tempat yang sedikit asing. Ruangan putih yang sunyi. Cahaya matahari menyelinap masuk. Menyinari sosok ibu dari Heeseung yang duduk di sebuah sofa dengan tatapan yang kosong.

Ia menoleh ke samping. Mendapati alat mengerikan di sana. Terhubung pada tubuhnya. Heeseung juga merasakan ada masker oksigen di mulutnya.  Pria itu merintih. Hendak menyadarkan ibunya dari lamunan beliau.

"I-ibu..." Sang ibu masih melamun. Tangan Heeseung bergerak meraih segelas air. Lebih tepatnya mendorong gelas tersebut agar terjatuh dari nakas.

Bunyi nyaring berhasil membuat ibu Heeseung tersadar. Wanita itu menatap kepingan gelas yang sudah tak berbentuk. Melihat anaknya yang sudah dalam keadaan tersadar. Ia segera berjalan tergesa-gesa mendekati Heeseung. Hingga membuat ia menginjak pecahan gelas. Sang ibu tak peduli ia hanya ingin memeluk putranya itu.

Heeseung melirik kaki ibunya yang sudah penuh dengan darah. Seharusnya ia tidak menjatuhkan gelas. Ibunya yang paham hanya menggeleng tanda jika ia baik-baik saja.

"Ibu akan mengobatinya nanti," sang ibu menangis. Seperti tidak bertemu dengan Heeseung sangat lama.

Sebenarnya apa yang terjadi pada Heeseung?

— 𝘁 ㅤ𝗯ㅤ 𝗰 —

— 𝘁 ㅤ𝗯ㅤ 𝗰 —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝓝. siapa yang kalian curigai?

much love sun

Stud(y)eath ★ Enhypen [ END✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang