𝟏 ; 𝖆𝖇𝖎𝖆𝖗𝖆𝖟𝖑𝖊 𝖊𝖒𝖔𝖟𝖎𝖔𝖓𝖆𝖑𝖆

4.6K 604 227
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo dikeluarin? Seorang Niki?" Itu Jay, lelaki yang duduk di atas meja itu menatap nyalang Niki yang akan keluar dari ruang kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo dikeluarin? Seorang Niki?" Itu Jay, lelaki yang duduk di atas meja itu menatap nyalang Niki yang akan keluar dari ruang kelas.

"Terus?" Ketus Niki.

Jay terkekeh, turun dari sana. Mendekati Niki tanpa melepaskan tatapannya yang begitu rendah. "Bukan apa-apa sih, gue denger kemarin lo gagal dalam olimpiade. Padahal gue paham betul, gimana otak lo. Gak mungkin kan, lo gagal tanpa ada alasan? Sampe mempertaruhkan posisi emas lo di goldwin lab."

Tersulut emosi, Niki mencoba berbisik dengan suara yang ia tekankan. "Gue cuma keluar sementara dari goldwin lab bukan dari sekolah, semester besok gue pastiin bakalan balik. Kok lo belagu?"

Sunoo datang melerai ketika melihat saluran emosi dari kedua manik mereka. "Anjeng, ini berdua mau berantem kok cuma ditonton?" Marah Sunoo pada empat temannya yang lain.

Plak.

"Galak bener," Jungwon mengeluh ketika Sunoo memukul keras bahunya. "Yang mau berantem siapa, yang kena amuk siapa. Lo temen kandung apa tiri gw sih?"

"Bacot," serius bukan Sunoo. Pria itu bahkan terkejut mendengar kata tersebut yang menyentil gendang telinganya secara tiba-tiba. Pria dengan kulit pucat itu melangkah keluar melewati mereka yang berada di depan kelas.

Mata dari keenam pria di sana memperhatikannya. Seakan jika lelaki itu adalah hal yang sangat sayang jika sampai terlewatkan.

"Masuk aja, duduk di belakang gue," barulah mereka menyadari jika sedari tadi ada orang lain menunggu di ambang pintu. "Kenalin, anak baru pengganti Niki."

Tatapan mereka beralih ke seseorang di sebelah Sunghoon itu. Menelaah penampilannya dari ujung kaki hingga rambut. Niki menatap orang tersebut tak suka. Secepat itu ia ada pengganti? Apa guru sudah gila?

"Pengganti lo tuh," bisik Jay memanas-manasi. Sunoo yang mendengar lantas mencubit lengan Jay. Menimbulkan ringisan singkat dari pria itu.

"Halo, salam kenal. Gue EJ, dari kelas 10-1."

Niki pergi dari ruangan tak menaruh minat pada EJ. Ia masih kesal karena kegagalannya pada olimpiade kemarin. Sekarang ia hanya perlu berusaha lebih keras agar bisa merebut kembali kursinya di goldwin lab.

Berbicara tentang organisasi ini. Goldwin Lab. Organisasi yang memilih tujuh siswa pintar untuk membentuk kelas sendiri. Menurut sebagian siswa, goldwin lab merupakan suatu tindak deskriminasi. Kenapa bisa dibilang begitu?

Setiap materi yang diajarkan guru pada murid di kelas biasa sangat berbeda dari materi yang diajarkan di goldwin lab. Yang paling parah juga, siswa di goldwin lab diberikan kisi-kisi untuk setiap ujian, atau lomba seperti olimpiade. Berbeda dengan siswa di luar organisasi ini.

Apalagi kisi-kisi yang di berikan 95% akurat.

Jadi para siswa di sini akan lebih banyak waktu istirahat daripada waktu belajar. Mereka pulang tiga jam lebih awal dari kelas biasanya.

Kenapa dibentuk goldwin lab? Tentunya untuk mempertahankan anak cerdas. Namun, jika anak tersebut melakukan kegagalan baik dalam ujian atau lainnya.

Keluar adalah hukumannya. Ia harus kembali belajar tanpa fasilitas di lab ini. Berusaha membuktikan jika ia memang benar-benar layak tinggal di goldwin lab.

Benar juga. Semboyan goldwin lab berbunyi. "Kami hanya perlu otak berkualitas untuk membungkamnya dengan satu fakta."

Mereka membenci orang bodoh.

- 𝘁 ㅤ𝗯ㅤ 𝗰 -

𝓝. dari sini ada yang udah bisa nebak siapa yang bakalan jadi pembunuh?

much love, sun


Stud(y)eath ★ Enhypen [ END✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang