Tiga puluh.

1.1K 103 2
                                    

Beberapa jam setelah selesai dengan latihan basketnya, chaeyoung dan dahyun menghampiri kekasihnya yang menunggu di pinggir lapangan.
Setelah tepat berada di samping mina, chaeyoung duduk dan seperkian detik kemudian ia berbaring, menjadikan paha mina sebagai bantalnya.

"apa kau lelah?" tanya mina sembari mengelus lembut puncak kepala chaeyoung.

"tidak terlalu sayang, aku tidak terlalu lelah saat ini. " chaeyoung memejamkan matanya,menikmati sentuhan mina yang berada di kepalanya.

"kalau begitu kita pulang sekarang,istirahat dirumah saja, disini tidak nyaman."

"kau ikut ke apartement ku atau pulang kerumah? " tanya chaeyoung.

"memangnya mama sama papa kamu tidak ada dirumah?, kok kamu nanya sama aku?"

"mama sama papa masih ada urusan diluar, aku juga tidak berfikiran untuk pulang kerumah sekarang, aku ingin di apartemen saja. "

"baiklah, aku ikut denganmu, aku izin dengan kak nayeon terlebih dahulu." jelas mina dan mengambil handphonenya untuk menghubungi nayeon.

Setelah mendapat balasan dari nayeon, mina beranjak dari duduknya.
"sana, dahyun,  kita duluan ya. " pamit mina.

Sana dan dahyun mengangguk.
"kalian hati-hati."
.

20 menit setelah perjalanan menuju apartemen chaeyoung. Kini kedua orang itu sudah terlihat memasuki kamar di apartemen itu.
"kamu mandi dulu chaeng, aku akan membuat makan untuk makan malam kita. " ucap mina.

Chaeyoung mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi dikamarnya.
Baru saja ia ingin masuk ke kamar mandi, handphonenya berbunyi, ia kembali dan mengambil handphonya yang terletak diatas nakas.

Ada kiriman foto dari nomor yang tidak ia kenal, di foto itu ia melihat mina dengan seorang pria yang sedang makan berdua disebuah mall.
Chaeyoung terkejut bukan main, tapi untuk saat ini, ia harus mengontrol emosinya terlebih dahulu, ia harus mencari kebenaranya sendiri, ia akan menanyakan soal ini dengan mina langsung.
Tidak ingin ambil pusing, ia melempar handphonenya ke atas ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.
.
Setelah makan malam mina dan chaeyoung, chaeyoung meminta mina untuk menyusulnya di ruangtamu.
"mina?!!., kemarilah. " ujar chaeyoung meminta mina agar mendekat denganya.

Mina bangkit dari duduknya dan mengambil posisi duduk tepat di samping chaeyoung.
"ada apa sayang~?"

Chaeyoung menghela nafasnya sebelum ia memulai bicara.
"tadi siang kamu pergi kemana? Dan dengan siapa? " tanya chaeyoung.

"aku ke mall dengan sana dan momo, memangnya kenapa? "

"apa kamu tidak berbohong denganku? "

Mina mengernyitkan dahinya bingung.
"aku tidak bohong chaeng, tadi siang aku memang ke mall bersama sana dan momo."

"lalu, kamu bisa jelaskan ini? " ujar chaeyoung dan menunjukan foto yang ia dapatkan dari nomor asing tadi.

Mina menjadi diam seketika, bagaimana chaeyoung bisa mendapatkan foto itu.
"dari mana kamu dapat itu chaeng"

Chaeyoung mendengus kasar.
"itu tidak penting dari mana mina, yang jelas kamu sudah bohong sama aku, kamu membawa-bawa nama sana dan momo untuk bertemu pria itu? " kesal chaeyoung.

"chaeng, aku bisa jelaskan semuanya, dan aku sama sekali tidak bohong denganmu. " ujar mina menarik-narik tangan chaeyoung.

"kalau kamu tidak bohong lalu apa ini?,  jelas-jelas di foto ini kamu dengan pria mina, lalu kamu bilang denganku kalau kamu jalan bersama sana dan momo? " bentak chaeyoung, ia tidak bisa mengendalikan emosinya saat ini,  dan hal itu membuat mina takut,  ia sangat sensitif dengan bentakan, minapun mengeluarkan air matanya.

"dengarkan aku dulu chaeng, aku mohon, kamu hanya salah paham, aku bisa jelaskan semua. " mina mencoba untuk menenangkan chaeyoung.

Chaeyoung menghembuskan nafasnya, ia berjanji dengan dirinya sendiri untuk tidak emosi.
Ia kembali duduk dan menghadap mina. Mencoba untuk tetap tenang.
"jelaskan dia siapa, dan jangan berbohong, aku ingin mendengar yang sebenarnya mina. " chaeyoung mencoba melembutkan suaranya agar mina tidak mengeluarkan airmatanya terus menerus.

"aku tidak berbohong tentang aku keluar bersama sana dan momo, aku memang pergi bersama mereka, tapi saat kami makan tiba-tiba pria itu datang, namanya mingyu, dia temanku waktu hight school dulu, dan tentang bagaimana aku bisa berdua denganya,waktu itu sana dan momo pergi ke toilet chaeng,  itu sebabnya hanya ada mingyu dan aku dimeja makan itu. " jelas mina sambil menggenggam tangan chaeyoung.

Chaeyoung mencoba untuk percaya dengan ucapan mina.
"lalu kamu bisa jelaskan kenapa kamu bisa sedekat itu denganya? "

"memang waktu hight school dulu kami sangat dekat karena kami satu organisasi, dan aku juga tau jika dia menyukai ku, tapi aku sama sekali tidak ada rasa apapun denganya chaeng, aku hanya menganggapnya sebagai teman biasa. "

Chaeyoung mengangguk-anggukan kepalanya, kedua tangan terangkat  menangkup pipi mina dengan mengelusnya lembut,dan menghapus airmata yang masih mengalir dari mata indah mina.
"baiklah, aku percaya sama kamu sayang, maafkan aku jika aku membentakmu tadi, aku hanya tidak suka jika ada orang yang mendekatimu. "

Mina tersenyum.
"iya, maafin aku juga jika aku punya salah sama kamu."

Chaeyoung menarik mina kedalam pelukanya.
"kamu tidak ada salah apapun denganku mina, aku hanya tidak suka jika ada orang lain yang menyentuhmu, terlebih jika itu pria,kamu harus tau bahwa kamu hanya miliku,  you are mine babe, dan aku tidak rela jika kamu diambil orang lain. " ujarnya sembari mengelus lembut kepala mina.

Mina tersentuh dengan ucapan chaeyoung, ia benar-benar disayangi jika bersama chaeyoung, ia beruntung memilikinya saat ini.
Mina mengeratkan pelukanya.
"jika aku boleh tau, darimana kamu dapat foto itu?." tanya mina dalam pelukanya.

"ada orang yang mengirimkanya lewat pesan, dan aku juga tidak tau itu siapa."

"pasti orang yang mengirim itu ingin menghancurkan hubungan kita. "

Chaeyoung mengangguk menyetujui ucapan mina, ia juga harus lebih waspada lagi terhadap hal-hal yang bahkan diluar dugaan mereka.
"kamu benar, aku akan lebih berhati-hati lagi sayang, aku tidak akan memarahimu lagi. "

"janji? "

Chaeyoung tersenyum.
"janji! ".
.
Malam semakin gelap, mina tidak bisa tidur sama sekali, ia gelisah, entah apa yang ia pikirkan saat ini. Chaeyoung yang menyadari mina belum menutup matanya ia segera bangkit dari tidurnya, dan mengambil  posisi duduk.
"kenapa belum tidur?, ada apa? " tanya chaeyoung menatap mina.

Mina menoleh menatap chaeyoung.
"aku tidak bisa tidur"

Dengan segera chaeyoung memeluk mina dan mengelus lembut punggung kekasihnya itu.
"sepertinya kamu butuh pelukan, okeyy,  aku bakalan nungguin kamu sampai kamu tidur, aku tidak tenang jika kamu belum menutup mata kamu sayang. "

"hahh, baiklah aku akan tidur,kamu tidak perlu menunggu sampai aku terlelap, entah sejak kapan aku tiba-tiba sudah mengantuk, mungkin karena kamu meluk aku. " ujar mina sembari mencari kenyamanan didada chaeyoung.

"kamu bisa aja, ya sudah, selamat malam sayang."

"malam chaeng."

Dan beberapa menit kemudian terdengar nafas beraturan dari kedua manusia yang sudah terlelap dalam tidurnya. Mina dan chaeyoung tidur dengan posisi berpelukan, itu yang menbuat mereka merasa nyaman di atas ranjang.

-----------

Itu dulu guyss,  semoga suka.
Mungkin sebentar lagi ff ini bakalan selesai heheheh))))

Tinggalkan vote&coment kalian.
See you)))

MINE. [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz