Dua puluh delapan.

1.1K 101 6
                                    

Suara mesin mobil terdengar memasuki kawasan rumah chaeyoung di siang hari ini. Pemilik rumahpun sudah tau betul siapa orang yang baru saja tiba di halaman rumahnya.

"mina, sepertinya mereka sudah datang. " ujar chaeyoung yang menyadarkan mina dan mengangkat kepalanya yang semula ia sandarkan dibahu chaeyoung.

"ayo kita keluar." sambung chaeyoung.

Dan benar saja dugaan chaeyoung, orangtuanya sudah tiba.
"mah, pah!." ujar chaeyoung menyapa terlebih dahulu.

Orangtuanya pun tersenyum melihat sang putri menyambut kedatangannya.
"chaeyoung, maaf ya bikin kamu nunggu. " ujar sang bunda.

"tidak masalah sama sekali mah,  lagipula aku juga nggak bosen kok, ada yang nemenin. " ujar chaeyoung menatap mina.

Mamah dan papa chaeyoung pun berpindah atenis kearah mina.
"dia siapa chaeng?. " tanya papa chaeyoung.

"kenalin pah, mah ini mina."

Mina tersenyum dan mengangkat tangan untuk berjabat dengan orangtua chaeyoung.
"hallo om, tante,  kenalin saya mina. "

Orangtua chaeyoung tersenyum.
"ohh, jadi ini yang namanya mina, cantik ternyata."ujar ibunda chaeyoung.

"iya mah, cantik, tidak salah chaeng jika kamu memilih dia." sambung papa chaeyoung.

Mina dan chaeyoung  hanya saling tatap mendengar ucapan orang di hadapannya ini, bagi mereka itu terlalu berlebihan, dan mereka hanya menanggapinya dengan senyuman.

"ayo masuk dulu, diluar panas. " ajak chaeyoung." chaeyoung memutuskan pembicaraanya,mungkin jika di lanjutkan akan lebih berlebihan lagi.
.
"jadi kalian sudah berapa lama berpacaran? " tanya mama chaeyoung.

"kurang lebih 3 bulan mah, kira-kira segitu." jawab chaeyoung.

"cukup lama juga, apa tidak sebaiknya kalian segera bertunangan." ucapan papa chaeyoung membuat mina dan chaeyoung terdiam.

Memang mereka sudah menjalin hubungan cukup lama, tetapi untuk saling mengikat sepertinya belum ada kesiapan apapun dari keduanya.

Chaeyoung berfikir sejenak sebelum berargument.
"akan aku fikirkan tentang itu, aku belum siap jika harus sampai bertunangan, mungkin setelah semester terakhir selesai baru aku akan memikirkan tentang ini." jelas chaeyoung.

Mina hanya diam saja sedari tadi, ia memikirkan kata-kata orangtuanya,mereka menginginkan seorang keturunan dan cucu untuk mereka, jika bersama chaeyoung bagaimana bisa?, mereka sesama wanita dan orangtua mina pun belum mengetahui tentang hubunganya dengan chaeyoung.

"mina??, ada apa?, kenapa kau diam saja." tanya ibunda chaeyoung yang memperhatikan mina diam saja sedari tadi.

"tidak apa-apa tan, aku Baik-baik saja." mina berusaha untuk tetap tenang dalam situasi ini.

"ya sudah, kita lupakan dulu soal itu, dan chaeyoung mama ingin bertanya denganmu."

"bertanya?, tentang apa mah? "

"semalam mama dapat kabar jika kamu mengalami koma selama beberapa hari ini, kamu tau? ,mama khawatir chaeng,kamu sama sekali tidak menghubungi mama atau papa, jika dahyun tidak memberi kabar tentang keadaan kamu, kamu pasti juga tidak akan mau menceritakan kejadian yang sebenarnya kan." ucapan mama chaeyoung sangat benar di pikiran chaeyoung.

Chaeyoung selalu menyembunyikan hal apapun terhadap orang tuanya.
"yaa aku hanya tidak ingin membuat mama sama papa jadi khawatir, lihatkan, mama baru denger dari dahyun aja udah marah seperti ini, gimana aku mau cerita, aku hanya ingin mama sama papa itu baik-baik saja medengar kabar tentang aku. Itu sebabnya aku tidak akan menceritakan hal yang membuat kalian khawatir dan cemas." ujar chaeyoung memberikan penjelasan kepada orangtuanya.

MINE. [END]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα