Sepuluh.

1.4K 136 1
                                    

Kini semuanya sudah kembali kerumah masing-masing.
Mina yang kini sudah berbaring di atas ranjang pun belum bisa menutup matanya untuk tidur.
Ia hanya menatap langit-langit kamar saja.

"Kenapa berada di dekat chaeyoung aku merasa nyaman, bahkan lebih nyaman dari pelukan mantan aku yang sudah berkali-kali melekat pada tubuh ini." Ujar mina.

"Dia perempuan pertama yang membuat aku senyaman ini, bahkan, dia sungguh perhatian dengan ku." Ujar mina dengan senyumanya.
Membayangkan perlakuan manis chaeyoung.

Memikirkan chaeyoung membuat matanya menjadi berat, seolah chaeyoung adalah sebuah dongeng yang bisa menidurkan si pendengar.

Mata perlahan menutup untuk menuju ke alam mimpi.
.
.

Pagi menyambut, mata mulai mengerjap untuk menerima cahaya yang terpantul dari jendela kamarnya.

Mina segera menyelesaikan aktifitas paginya dan turun kebawah.
Hari ini ia ada kelas pagi, tapi setelah mengecek garasi rumahnya tadi, ternyata tidak ada mobil disana, ia baru mengingat jika mobil kak nayeon sedang berada di bengkel untuk sekedar men servis kan mobip itu, dan sebagai gantinya, nayeon menggunakan mobil mina untuk pergi ke kampus hari ini, nayeon sudah berang pagi- pagi sekali.

Mina pun bingung ingin mengendarai apa untuk kekampus.
Saat melihat handphonya, ia mendapatkan panggilan dari bambam.

"Hallo." Mina menjawab panggilan itu.

"Selamat pagi mina, untung saja kau menerima panggilan ku." Ujar bambam di seberang sana.

"Memang nya ada apa bam,kenapa kau berbicara seperti itu " ujar mina.

"Iya mina, hari ini kau ada waktu tidak?, Aku ingin mengajak mu keluar, sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama lagi." Ujar bambam.

"Kalau sekarang aku tidak bisa, aku ada kelas pagi, bagaimana kalau nanti malam saja." Jelas mina.

"Baiklah, nanti malam aku hubungi lagi, aku tutup telepon nya ya, sampai nanti." Ujar bambam mematikan panggilannya.

Setelah bambam mematikan panggilan, mina segera menghubungi sana untuk menjemputnya.

DI LAIN SISI..

Hari ini chaeyoung ada kelas siang, kegiatan pagi yang ia lakukam saat ini adalah keluar rumah dan hanya sekedar berjoging mengitari area perumahanya.

Saat ada mobil yang melaju dengan kecepatan tingii dari arah kiri, mobil itu hampir saja menabrak chaeyoung yang sedang berjalan dengan santai di pinggir jalan.

"Padahal masih pagi, jalanan juga sepi, kenapa orang ini malah kebut-kebutan di jalan " ujar chaeyoung yang hanya bisa didengar olehnya.
Saat si pengemudi turun dari mobilnya untuk mengecek keadaan chaeyoung, entah apa yang chaeyoung lihat, ini seperti hanya mimpi dalam pikiranya.

"Som-somi." Ujar chaeyoung karena tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

"Chaeng." Ujar somi, ia pun juga tidak percaya dengan yang ia lihat saat ini.

"Apa kau baik-baik saja?, Ada yang terluka?." Ujar somi.

"Iya, aku...aku baik-baik saja." Ujar chaeyoung.

Mereka saling bertatapan karena masih tidak percaya dengan keadaan saat ini.

"Boleh ki berbicara chaeng?." Ujar somi.

Chaeyoung sempat berpikir, bagaimana jika nanti hatinya masih belum yakin jika ia dan somi sudah  berakhir.
Bagaimana jika ia mengharapkan kembali hubungannya.

MINE. [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant